Kebahagiaan Ganda

Kebahagiaan Ganda

Kebahagiaan GandaSebuah karakter Tionghoa yang banyak dikenal, Kebahagiaan Ganda, yang tertera pada kertas merah atau potongan kertas selalu ada pada saat pernikahan.

Terdapat asal usul dibalik itu.

Pada masa Dinasti Tang, terdapat seorang pelajar yang ingin pergi ke Ibukota untuk mengikuti ujian negara, dimana yang menjadi juara satu dapat menempati posisi menteri.… Baca selengkapnya >>

Asal Usul Ciam Sie dan Persembahan Pada Dewa

Oleh: Efendi

Pada jaman dahulu sudah banyak orang-orang yang datang ke klenteng mencari Guru-Guru agama untuk meminta bantuan atau pertolongan. Ada yang menanyakan nasib dan jodoh mereka, dan ada juga untuk penyembuhan penyakit-penyakit serta meminta obat-obatan.

Tetapi pada bulan bulan-bulan tertentu, para Guru itu tidak ada di klenteng karena mencari obat-obatan di hutan atau di pegunungan, seperti ginseng, jamur, dan lain-lainnya.… Baca selengkapnya >>

Chang-E (嫦娥)

Perayaan Kue Bulan / Zhong Qiu Jie (中秋节)

Uraian Singkat

Menurut legenda Tionghoa, pernah terdapat 10 buah matahari di bumi ini dan masing-masing matahari secara bergiliran menerangi dan memberikan kehangatan ke bumi. Tetapi suatu saat semua matahari muncul secara bersama-sama sehingga menyebabkan bumi hangus karena terlalu panas. Bumi dapat diselamatkan berkat adanya seorang pemanah pemberani bernama Hou Yi yang berhasil memanah jatuh sembilan buah matahari.… Baca selengkapnya >>

Menggantung Lentera Merah

Pada masa akhir Dinasti Ming, Li Zicheng (李自成), pemimpin pemberontak, bersama tentaranya sedang mempersiapkan diri untuk menguasai kota Kaifeng.

Demi mendapatkan informasi yang akurat, Li menyamar sebagai penjual beras masuk ke Kaifeng. Setelah mendapat gambaran yang jelas, maka Li menyebarkan berita untuk kalangan rakyat jelata bahwa tentara pemberontak tidak akan mengganggu setiap rumah yang menggantung lentera merah di pintu depan.… Baca selengkapnya >>

Kertas Lima Warna

Selama masa pergolakan untuk mendirikan Dinasti Han, Liu Bang (刘邦) dibantu oleh banyak pejabat berbakat dan akhirnya memegang takhta.

Pergolakan yang terjadi membuat banyak keluarga tercerai-berai. Demikian pula dengan makam para leluhur, banyak yang hancur dan tidak dikenali.

Setelah menjadi kaisar, Liu Bang terus memikirkan nasib dari makam orang tuanya yang entah dimana posisinya.… Baca selengkapnya >>

Tandu Pengantin

Tandu merupakan salah satu kendaraan yang sering digunakan pada jaman dahulu oleh orang-orang Tionghoa yang kaya, sedangkan yang kurang mampu biasanya naik keledai atau berjalan kaki.

Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri jika naik tandu dibandingkan keledai yang seringkali ribut. Pada perayaan-perayaan tertentu, seperti pesta pernikahan, tandu digunakan untuk menghantar pengantin wanita ke rumah pengantin pria, baik oleh orang kaya maupun orang miskin.… Baca selengkapnya >>

Dewa Penjaga Pintu

Kebiasaan menempel gambar Dewa Penjaga Pintu pada hari-hari Tahun Baru Imlek bermula pada Dinasti Han. Sejak masa Dinasti Tang, Jenderal Qin Shubao dan Yuchi Jingde yang mengabdi kepada Kaisar Li Shimin (李世民) dikenal sebagai Dewa Penjaga Pintu.

Legenda mengatakan bahwa pada masa Dinasti Tang terdapat seorang peramal yang hebat dan sangat tepat dalam meramal, terutama dalam hal perikanan.… Baca selengkapnya >>

Makan Kue Bulan

Makan Kue Bulan

Makan Kue BulanPada masa Dinasti Yuan, rakyat Han pada saat itu menentang pemerintahan Mongol dari Dinasti Yuan, dan para pemberontak, dipimpin oleh Zhu Yuanzhang (朱元璋), merencanakan untuk mengambil alih pemerintahan. Zhu Yuanzhang (朱元璋) bingung memikirkan bagaimana cara menyatukan rakyat untuk memberontak pada hari yang sama tanpa diketahui oleh pemerintah Mongol.… Baca selengkapnya >>

Menyembunyikan Sapu

Menurut legenda, pada jaman dahulu kala terdapat seorang pedagang bernama Ou Ming yang selalu berpergian menggunakan perahu untuk menjalankan usahanya.

Suatu hari Ou sedang naik perahu di Danau Pengze. Tiba-tiba badai menghadang, sehingga perahu terdampar pada sebuah pulau. Ditengah kebingungan karena perahu rusak berat dan tidak dapat dipakai untuk meneruskan perjalanan, datang seorang bernama Qing Hongjun, pemilik dari pulau tersebut.… Baca selengkapnya >>