Selama masa pergolakan untuk mendirikan Dinasti Han, Liu Bang (刘邦) dibantu oleh banyak pejabat berbakat dan akhirnya memegang takhta.
Pergolakan yang terjadi membuat banyak keluarga tercerai-berai. Demikian pula dengan makam para leluhur, banyak yang hancur dan tidak dikenali.
Setelah menjadi kaisar, Liu Bang terus memikirkan nasib dari makam orang tuanya yang entah dimana posisinya.
Pencarian terus dilakukan dengan gigih, namun karena luasnya daerah pemakaman dan kondisi makam-makam yang sudah hancur dan tercampur baur membuat usaha pencarian tidak memberikan hasil.
Bahkan Liu Bang turun tangan sendiri untuk mencari makam orang tuanya. Namun tetap tidak berhasil juga.
Hingga suatu hari saat Liu Bang sedang berusaha mencari makam orang tuanya, wajahnya terterpa kertas-kertas yang berterbangan.
Liu Bang menanyakan apakah kertas itu kepada pegawainya.
Sang pegawai mengatakan bahwa kertas itu oleh rakyat dinamakan Kertas Lima Warna. Dan terdapat tulisan dalam kertas itu yang digunakan untuk tujuan tertentu dan permohonan kepada Langit agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Liu Bang akhirnya menyuruh para pegawainya membawa Kertas Lima Warna dengan tulisan harapan agar dapat menemukan makam orang tuanya.
Lalu Liu Bang sambil berdoa agar ia dapat menemukan makam orang tuanya, ia melemparkan kertas-kertas itu ke udara.
Angin membawa kertas-kertas itu terbang. Ternyata kertas-kertas itu terbang ke suatu arah tertentu.
Begitu Liu Bang mengikuti kemana arah kertas-kertas itu jatuh, ia dapat menemukan batu makam dari orang tuanya. Liu Bang sangat bergembira atas hal itu.
Maka sejak saat itu, ketika orang-orang membersihkan makam selama Perayaan Qing Ming, mereka selalu memastikan bahwa kondisi sekitar makam bersih dan meletakkan Kertas Lima Warna pada batu makam untuk menunjukkan penghormatan dan pengabdian.
loh, asal tradisi ini dari kaisar liu bang toch. saya kira dari Chu Goanchiang (Zhu Yuanzhang). waktu muda dia tidak punya uang untuk membuat nisan orang tuanya. ketika menjadi kaisar, dia ingat kewajibannya, dan berusaha mencari makam mereka. karena tidak bernisan maka makam mrk tidak ditemukan. oleh karena itu Zhu Yuanzhang memerintahkan rakyatnya untuk menziarahi makam leluhur mrk pd taun br & meninggalkan tanda pada tiap makam yg diziarahi. pd hr ke2 sang kaisar sendiri yg menziarahi makam2 yg belum ada tandanya yg dianggap sebagai makam ortunya. Yah itu dr yg saya baca si (dr sebuah buku tua, msh ejaan lama). thanx buat infonya.
Awalnya dari Kaisar Liu Bang.
hm…..jadi awalnya dari kaisar liu bang y?
wew…
kren jga ceritany…