Meng Yi (Simplified: 蒙毅, Traditional: 蒙毅, Pinyin: Méng Yì) adalah seorang negarawan dan jenderal pada masa Negara Qin dan Dinasti Qin. Mengabdi pada masa pemerintahan Raja Zheng dari Negara Qin (Hanzi: 秦王政, Pinyin: Qín Wáng Zhèng), yang dikemudian hari berhasil menyatukan Dataran Tengah sebagai Kaisar Qin Shi Huang (Hanzi: 秦始皇, Pinyin: Qín Shǐ Huáng).

Kakeknya, Meng Ao (Simplified: 蒙骜, Traditional: 蒙驁, Pinyin: Méng Ào), adalah jenderal pada masa pemerintahan Raja Zhuangxiang dari Qin (Simplified: 秦庄襄王, Traditional: 秦莊襄王, Pinyin: Qín Zhuāng Xiāng Wáng). Ayahnya bernama Meng Wu (Simplified: 蒙武, Traditional: 蒙武, Pinyin: Méng Wǔ), seorang jenderal pada Negara Qin. Méng Yì merupakan adik dari Meng Tian (Simplified: 蒙恬, Traditional: 蒙恬, Pinyin: Méng Tián).

Méng Tián memberikan prestasi besar pada saat memimpin tentara untuk mengalahkan Negara Qi (Simplified: 齐国, Traditional: 齊國, Pinyin: Qí Guó). Saat Dataran Tengah berhasil dipersatukan menjadi Dinasti Qin, Kaisar Qín Shǐ Huáng mengirim Méng Tián untuk mempertahankan perbatasan utara dari serangan suku Xiongnu. Méng Yì mengabdi sebagai menteri dan merupakan tangan kanan serta penasehat bagi Kaisar Qín Shǐ Huáng.

Kaisar Qín Shǐ Huáng sangat mempercayai Keluarga Meng dan menghormati mereka.

Ketika Zhao Gao (Simplified: 赵高, Traditional: 趙高, Pinyin: Zhào Gāo), pelayan pribadi Yíng Húhài (Simplified: 嬴胡亥, Traditional: 嬴胡亥, Pinyin: Yíng Húhài), putra bungsu Kaisar Qin Shi Huang, melakukan pelanggaran serius, Kaisar Qín Shǐ Huáng memerintahkan Méng Yì untuk menghukum Zhào Gāo sesuai dengan hukum. Berdasarkan hukum yang berlaku, gelar resmi Zhào Gāo dilucuti dan akan menerima hukuman mati. Namun, Kaisar Qín Shǐ Huáng akhirnya memaafkan Zhào Gāo karena ketekunannya dalam menjalankan tugasnya.

Pada musim dingin tahun 210 SM, Kaisar Qín Shǐ Huáng sakit parah saat sedang dalam perjalanan inspeksi di timur sehingga mengirim Méng Yì untuk berdoa kepada para dewa atas namanya. Sebelum Méng Yì kembali, Kaisar Qín Shǐ Huáng meninggal dunia hanya ditemani Zhào Gāo, Perdana Menteri Li Si dan Yíng Húhài di saat-saat terakhir.

Kasim Zhào Gāo bersama Perdana Menteri Li Si kemudian bersekongkol dengan menyembunyikan berita kematian Kaisar Qín Shǐ Huáng, dan membuat dekrit palsu untuk mengangkat Yíng Húhài sebagai penerus takhta.

Dekrit palsu itu juga memerintahkan Putra Mahkota Ying Fusu (Simplified: 嬴扶苏, Traditional: 嬴扶蘇, Pinyin: Yíng Fúsū) dan Méng Tián, yang berada jauh di perbatasan, untuk bunuh diri. Yíng Fúsū dengan setia mengikuti perintah palsu tersebut tetapi Méng Tián merasa curiga dan berulang kali meminta konfirmasi, yang menyebabkan Méng Tián akhirnya ditahan. Ketika Yíng Húhài mendengar bahwa Yíng Fúsū telah meninggal, dia ingin menyelamatkan Méng Tián, tetapi Zhào Gāo menasihatinya untuk tidak melakukannya karena dia takut Keluarga Meng akan membalas dendam padanya.

Saat Méng Yì kembali, Zhào Gāo menghasut Yíng Húhài untuk memusnahkan seluruh keluarga Meng, tetapi Yíng Húhài hanya menangkap dan menahan Méng Yì. Méng Tián sendiri telah ditahan sebelumnya karena dianggap menolak perintah resmi.

Setelah Yíng Húhài mengadakan pemakaman akbar untuk ayahnya, Kaisar Qín Shǐ Huáng, Yíng Húhài naik takhta sebagai Kaisar Qin Er Shi (Hanzi: 秦二世, Pinyin: Qín Èr Shì). Zhào Gāo tetap sebagai pembantu dekat Kaisar Qín Èr Shì dan Zhào Gāo sering berbicara buruk tentang Keluarga Meng di depan kaisar dan mendesak kaisar untuk menyingkirkan mereka.

Seorang keturunan keluarga kekaisaran yang bernama Ying Ziying (Simplified: 嬴子婴, Traditional: 嬴子嬰, Pinyin: Yíng Ziyīng) menentang dan menyarankan agar Kaisar Qín Èr Shì tidak menghukum keluarga Meng. Namun Kaisar Qín Èr Shì menolak untuk mendengar saran tersebut dan memerintahkan agar Keluarga Meng bunuh diri.

Méng Yì memberikan jawaban panjang yang menyatakan bahwa Kaisar Qín Èr Shì tidak memiliki alasan untuk membunuhnya, tetapi utusan yang dikirim hanya tahu bahwa Kaisar Qín Èr Shì ingin melihat Méng Yì mati. Méng Yì akhirnya bunuh diri dengan meminum racun.