Huang Jiguang (Hanzi: 黄继光) (18 Januari 1931 – 19 Oktober 1952) lahir di kabupaten Zhongjiang, Sichuan. Dia memulai karir militernya pada tahun 1949 dalam perang saudara. Tahun 1951 bergabung dengan pasukan sukarelawan Tiongkok untuk Perang Korea. Di sana dia menunjukkan prestasinya sehingga beberapa kali mendapat kenaikan pangkat.
Pada 19 Oktober 1952, dalam pertempuran Sangkumryung / Shangganling, bersama dua rekannya dia mendapat misi untuk menghancurkan bunker senapan mesin pasukan Sekutu yang menghalangi gerak laju pasukannya. Dalam misi ini seorang rekannya gugur dan seorang lainnya terluka sehingga tidak bisa melanjutkan pertempuran, dia sendiri terluka di lengan karena tembakan musuh.
Dengan hati-hati dia merangkak ke sasaran di bawah hujan peluru yang deras. Namun hingga granat terakhir dilemparkan bunker itu masih kokoh berdiri dan terus melancarkan serangannya. Demi menyelesaikan tugas negara, dia memutuskan mengorbankan dirinya dengan melompat ke depan bunker itu menggunakan tubuhnya meredam tembakan senapan. Hal itu membuka jalan bagi pasukannya untuk menyerang balik dan merebut beberapa titik penting. Berkat pengorbanan Huang Jiguang maka tentara gabungan RRT dan Korea Utara berhasil menduduki daerah sasaran.
Pemerintah RRT kemudian menganugerahinya gelar pahlawan kelas satu Perang Korea. Demikian pula pemerintah Korea Utara membangun sebuah monumen untuk memperingati kepahlawanannya di situs pertempuran Sangkumryung. Kampung halamannya di kabupaten Zhongjiang, desa Xingfa, juga belakangan berganti nama menjadi desa Jiguang.