Ying Ziying (Simplified: 嬴子婴, Traditional: 嬴子嬰, Pinyin: Yíng Ziyīng) adalah penguasa terakhir Qin.
Yíng Ziyīng naik takhta setelah diangkat oleh kasim Zhao Gao (Simplified: 赵高, Traditional: 趙高, Pinyin: Zhào Gāo) dan hanya memerintah selama 46 hari. Pada saat Yíng Ziyīng naik takhta menggantikan Kaisar Qin Er Shi (Hanzi: 秦二世, Pinyin: Qín Èr Shì), Dinasti Qin sudah diambang kehancuran, pemberontakan telah merajalela, dan banyak wilayah sudah tidak dalam kekuasaan Dinasti Qin lagi, sehingga Yíng Ziyīng tidak bergelar Kaisar (Hanzi: 皇帝, Pinyin: Huáng Dì), namun hanya Raja (Hanzi: 王, Pinyin: Wáng).
Lima hari setelah Yíng Ziyīng naik takhta, Zhào Gāo mencoba menarik para pemberontak ke ibukota Xian Yang (Simplified: 咸阳, Traditional: 咸陽, Pinyin: Xián Yáng) dan berjanji akan membunuh semua keluarga kekaisaran Dinasti Qin. Yíng Ziyīng mengetahuinya dan langsung menjebak serta membunuh Zhào Gāo, demikian pula seluruh keluarga Zhào Gāo.
Tidak lama kemudian, Liu Bang (Simplified: 刘邦, Traditional:劉邦, Pinyin: Liú Bāng) berhasil menembus Xiang Yang, dan Yíng Ziyīng menyerah kepada Liu Bang. Liú Bāng tidak mengeksekusi Yíng Ziyīng, tetapi menempatkannya di bawah pengawasan pejabat yang menyertainya.
Tidak berselang lama, Xiang Yu (Simplified: 项羽, Traditional: 項羽, Pinyin: Xiàng Yǔ) menduduki Xiang Yang, membumi hangus kota, melakukan pembantaian, serta membakar Yíng Ziyīng dan keluarganya.