Tiga anggota keluarga Ban Chao (Simplified: 班超, Traditional: 班超, Pinyin: Bān Chāo), yaitu ayah, kakak lelaki dan adik perempuan, adalah sejarawan terkenal yang menulis teks sejarah Buku Han, yang mencatat sejarah Dinasti Han Barat. Ayah Ban Cao bernama Ban Biao (Simplified: 班彪, Traditional: 班彪, Pinyin: Bān Biāo) adalah cendikiawan yang terlibat dalam penyusunan sejarah Dinasti Han. Kakak Ban Chao yang bernama Ban Gu (Simplified: 班固, Traditional: 班固, Pinyin: Bān Gù) dan adik perempuan Ban Chao yang bernama Ban Zhao (Simplified: 班昭, Traditional: 班昭, Pinyin: Bān Zhāo) adalah sejarawan yang melanjutkan karya ayah mereka dan berhasil menyelesaikan sejarah Dinasti Han Barat.
Pada saat Dinasti Han Timur berperang dengan Bangsa Xiongnu, Ban Cao meninggalkan kuas dan bertekad untuk maju ke garis depan dalam melawan Bangsa Xiongnu. Ban Chao bergabung dengan tentara dan menjadi wakil asisten mayor dari Jenderal Dou Gu (Simplified: 窦固, Traditional: 竇固, Pinyin: Dòu Gù) yang memimpin ekspedisi melawan Bangsa Xiongnu.
Ban Chao ditugaskan bersama Guo Xun (Hanzi: 郭恂, Pinyin: Guō Xún) ke Wilayah Barat. Pada saat mereka tiba di ibukota Kerajaan Shanshan, raja Kerajaan Shanshan yang bernama Raja Guang juga sedang menerima utusan dari Bangsa Xiongnu. Ban Chao bersama sekelompok kecil prajurit membantai utusan Bangsa Xiongnu dan mengirimkan kepala mereka kepada Raja Guang. Terkejut dengan tindakan Ban Chao, Raja Guang kemudian melepaskan sandera dan mengirimkan ke Dinasti Han sebagai pakta non-agresi.
Ban Chao efektif dalam mengusir Xiongnu dari Cekungan Tarim, membawa berbagai orang dari Wilayah Barat ke bawah kekuasaan Dinasti Han, membantu membuka dan mengamankan jalur perdagangan ke barat. Ban Chao umumnya kalah jumlah, tetapi memiliki strategi terampil dalam menghadapi musuh-musuhnya.
Beberapa keberhasilan Ban Chao adalah menjadikan Kerajaan Khotan dan Kashgar berada di bawah kekuasaan Dinasti Han, dan Wusun dari Ili sebagai sekutu.
Ban Chao dipanggil kembali ke Luoyang, tetapi kemudian dikirim lagi ke Wilayah Barat empat tahun kemudian, pada masa pemerintahan Kaisar Zhang. Ban Chao mendapatkan bantuan militer dari Kekaisaran Kushan pada tahun 84 dalam memukul mundur Kangju yang berusaha mendukung pemberontakan raja Kashgar, dan tahun berikutnya dalam serangannya ke Turpan, di Cekungan Tarim timur. Ban Chao akhirnya membawa seluruh Cekungan Tarim di bawah kendali Dinasti Han.
Sebagai pengakuan atas dukungan mereka kepada Dinasti Han, Kushan mengirimkan hadiah kepada Dinasti Han dan meminta pernikahan dengan seorang putri Han, namun ditolak. Sebagai pembalasan, mereka menyerang Ban Chao pada tahun 90 dengan kekuatan 70.000 tentara, tetapi berhasil dikalahkan oleh kekuatan yang lebih kecil. Kushan mundur dan memberi penghormatan kepada Kekaisaran Dinasti Han.
Pada tahun 91, Ban Chao akhirnya berhasil menenangkan Wilayah Barat dan dianugerahi gelar Jenderal Pelindung.
Pada tahun 94, Ban Chao kembali menyerang dan mengalahkan Yanqi (Karashahr). Selanjutnya, lebih dari lima puluh kerajaan menyerahkan sandera sebagai penyerahan kepada Dinasti Han.
Pada tahun 97, Ban Chao mengirim utusan bernama Gan Ying (Hanzi: 甘英, Pinyin: Gān Yīng) yang berhasil mencapai daratan eropa dan meninggalkan catatan mengenai Eropa pertama yang tercatat di Tiongkok.
Pada tahun 102, Ban Chao pensiun sebagai Jenderal Pelindung Wilayah Barat karena usia dan kesehatan yang buruk, kemudian kembali ke ibukota Luoyang pada usia 70 tahun. Ban Chao meninggal pada bulan berikutnya
Setelah kematian Ban Chao, kekuatan Xiongnu di Wilayah Barat meningkat lagi, dan kaisar-kaisar Tiongkok berikutnya tidak dapat mencapai seperti prestasi Ban Chao, hingga Dinasti Tang.
Selama hampir 30 tahun, Ban Chao tinggal di Wilayah Barat dan menaklukkan lebih dari 50 negara demi Dinasti Han, memastikan kelancaran Jalur Sutra.