Wang Jian (Simplified: 王翦, Traditional: 王翦, Pinyin: Wáng Jiǎn) adalah jenderal militer penting yang mengabdi kepada Negara Qin (Simplified: 秦国, Traditional: 秦國, Pinyin: Qín Guó) pada masa Negara-Negara Berperang.
Wáng Jiǎn adalah orang penting dalam penaklukan Negara Zhao (Simplified: 赵国, Traditional: 趙國, Pinyin: Zhào Guó), Yan (Simplified: 燕国, Traditional: 燕國, Pinyin: Yàn Guó), dan Chu (Simplified: 楚国, Traditional: 楚國, Pinyin: Chǔ Guó).
Wáng Jiǎn dianggap sebagai salah satu jenderal besar di masa akhir Negara-Negara Berperang, bersama dengan Bai Qi (Simplified: 白起, Traditional: 白起, Pinyin: Bái Qǐ), Lian Po (Simplified: 廉颇, Traditional:廉頗, Pinyin: Lián Pō) dan Li Mu (Simplified: 李牧, Traditional: 李牧, Pinyin: Lǐ Mù).
Wáng Jiǎn lahir di Dongxiang, Pinyang, Guanzhong. Putranya, Wang Ben (Simplified: 王贲, Traditional: 王賁, Pinyin: Wáng Bēn), dan cucunya, Wang Li (Simplified: 王离, Traditional: 王離, Pinyin: Wáng Lí), juga seorang jenderal Qin.
Pada 236 SM, Wáng Jiǎn memimpin pasukan Qin menyerang Zhao dan merebut sembilan kota. Negara Zhao berhasil ditaklukkan pada 228 SM setelah Wáng Jiǎn menggunakan mata-mata di dalam istana Zhao untuk menyebarkan perpecahan sehingga berakibat digantinya jenderal terkemuka Zhao, Lǐ Mù, dan kemudian Wáng Jiǎn menangkap raja Zhao.
Pada saat ingin menaklukkan Negara Chu, terjadi perbedaan pendapat antara Li Xin (Simplified: 李信, Traditional: 李信, Pinyin: Lǐ Xìn) dan Wáng Jiǎn. Lǐ Xìn sanggup mengalahkan Chu hanya dengan 200.000 tentara, sedangkan Wáng Jiǎn meminta 600.000 tentara. Raja Zheng dari Negara Qin (Hanzi: 秦王政, Pinyin: Qín Wáng Zhèng) akhirnya sependapat dengan Lǐ Xìn dan mengirimkan 200.000 tentara dibawah perintah Lǐ Xìn dan Meng Tian (Simplified: 蒙恬, Traditional: 蒙恬, Pinyin: Méng Tián).
Wáng Jiǎn berpura-pura sakit dan pulang ke kampung halamannya di Dongxiang. Pada awalnya tentara Qin berhasil mengalahkan tentara Chu, namun dalam sebuah serangan balik, terjadi kekalahan telak bagi tentara Qin yang juga menyebabkan tujuh komandan tinggi terbunuh. Kekalahan berat ini membuka mata Raja Zheng bahwa keputusannya salah, dan Raja Zheng secara pribadi pergi ke Dongxiang untuk meminta maaf karena tidak mendengarkan nasehat Wáng Jiǎn dan juga meminta Wáng Jiǎn melanjutkan tugas militer.
Wáng Jiǎn setuju dan kemudian memimpin tentara menyerang Chu. Setelah pertempuran panjang akhirnya Wáng Jiǎn berhasil mengalahkan Jenderal Xiang Yan (Simplified: 项燕., Traditional: 項燕., Pinyin: Xiàng Yàn) dan menaklukkan kekuatan Chu.
Setahun kemudian, Wáng Jiǎn dan Meng Wu (Simplified: 蒙武, Traditional: 蒙武, Pinyin: Méng Wǔ) berhasil menangkap Raja Fuchu dari Chu (Simplified: 楚王负刍, Traditional: 楚王負芻, Pinyin: Chǔ Wáng Fù Chú) dan menaklukkan Negara Chu.
Setelah gagalnya usaha pembunuhan terhadap Raja Zheng dari Negara Qin yang dilakukan Jing Ke (Simplified: 荆轲, Traditional: 荊軻, Pinyin: Jīng Kē), Negara Yan dimana Jīng Kē bekerja sebagai pegawai resmi, berhasil ditaklukkan oleh Wáng Jiǎn pada 226 SM.
Setahun kemudian putra Wáng Jiǎn, Wáng Bēn, berhasil menaklukkan Negara Wei (Simplified: 魏国, Traditional: 魏國, Pinyin: Wèi Guó).
Wáng Jiǎn dan Méng Wǔ kemudian menyerang ke selatan, menaklukkan Seratus Suku Yue (Simplified: 百越, Traditional: 百越, Pinyin: Bǎi Yuè) dan mendirikan Komando Guiji (Simplified: 会稽, Traditional: 會稽, Pinyin: Guì Jī).