Kong Youde (Hanzi: 孔有德, ?-1652) adalah seorang jenderal Dinasti Ming yang kemudian membelot pada bangsa Manchu. Ia banyak memberikan kontribusi bagi Dinasti Qing setelah bangsa Manchu memasuki Tiongkok, namun bagi orang Han / Tionghoa ia dianggap sebagai pengkhianat.
Kong lahir di Liaodong (sekarang Liaoning) dari keluarga penambang. Di masa muda ia pernah menjadi bajak laut. Kemudian bergabung dengan tentara Ming di bawah komando Mao Wenlong. Setelah Mao Wenlong dihukum mati oleh Yuan Chonghuan, wakilnya, Chen Jisheng menggantikannya memegang komando atas pasukan itu, namun tidak lama kemudian terjadi pemberontakan yang merenggut nyawa Chen. Kong lalu bergabung dengan pasukan yang dipimpin oleh inspektur militer kerajaan, Sun Yuanhua.
Tahun 1631, Huang Taiji memimpin tentara Qing menyerang kota Dalinghe (sekarang kabupaten Jin, Liaoning). Zu Dashou komandan penjaga kota itu terkepung rapat dan kota dalam kondisi kritis. Sun Yuanhua segera memerintahkan Kong memimpin 800 pasukan kaveleri sebagai bala bantuan untuk menyelamatkan Zu. Ketika Kong sampai di Wuqiao pasukannya terhalang oleh badai salju dan perbekalan sudah tidak cukup sehingga terjadilah kekacauan diantara pasukan itu. Hal ini memaksanya untuk melakukan pemberontakan dan ia mengangkat diri sebagai komandan tertinggi. Kemudian mereka merebut beberapa daerah strategis di Dengzhou. Peristiwa ini dikenal dalam sejarah dengan nama Pemberontakan Wuqiao (吴桥兵变).
Mendengar hal ini, Sun Yuanhua segera mengirim pasukan untuk menumpas pemberontakan Kong namun pasukannya dapat dikalahkan oleh Kong. Karena masih memandang Sun sebagai sahabat lama, Kong melepaskan Sun kembali ke ibukota, lalu ia sendiri bergabung dengan Manchu sebelum kerajaan sempat mengirim pasukan untuk menumpasnya. Huang Taiji menganugerahkannya gelar Pangeran Gongshun. Di bawah panji kerajaan Qing ia menaklukkan Korea, Jinzhou, Songshan, dan daerah lainnya.
Setelah Dinasti Ming hancur dan bangsa Manchu menduduki Tiongkok tahun 1644, Kong melanjutkan pengabdiannya dengan turut menumpas kaum loyalis Ming dan pemberontakan-pemberontakan anti-Qing. Tahun 1648, ia menaklukkan Guangxi dan dianugerahi gelar Pangeran Dingnan oleh Kaisar Shunzhi. Bulan September 1592, ia berhadapan dengan Li Dingguo, pendukung setia Dinasti Ming, dalam pertempuran Guilin. Pasukannya dikalahkan oleh pasukan Li yang dilengkapi dengan gajah-gajah tempur dari Birma. Kong mundur hingga ke Guilin dan bertahan mati-matian dari dalam tembok kota. Namun Li mengepung kota itu dan terus menyerangnya siang malam.
Salah seorang bawahan Kong berkhianat dan diam-diam menyurati Li serta menganjurkannya memanjat tembok kota. Setelah pasukan Li berhasil memasuki kota, mereka menyerang pasukan Qing di dalam kota dengan dahsyat sehingga mereka kocar-kacir. Kong membakar diri hingga tewas setelah melihat kekalahan sudah didepan mata. Ia meninggalkan seorang putri bernama Kong Sizhen, ia diadopsi oleh ibusuri Xiaozhuang dan belakangan menjadi salah satu selir kerajaan.
menurut gw dia gk terima kekalahan ^^…, mungkin dia selalu menang .., lebih baik kita tunjukan keberanian kita…, dengan mengatakan kalah ^^
^^alasan dia bunuh diri kan karena dia tahu kalo dia jatuh ke tangan Ming, maka dia pasti akan dihukum mati juga sebagai penghianat.
Klo gw bilang dy bijak krn drpd d tangkap n disiksa n d hina mending mati dengan terhormat