Kaisar Qin Er Shi (秦二世) : Kaisar Kedua Dinasti Qin

Spread the love

Kaisar Qin Er Shi (秦二世) Dinasti Qin

Kaisar Qin Er Shi (Hanzi: 秦二世, Pinyin: Qín Èr Shì) adalah putra bungsu Kaisar Qin Shi Huang (Hanzi: 秦始皇, Pinyin: Qín Shǐ Huáng), yang memiliki nama asli Yíng Húhài (Simplified: 嬴胡亥, Traditional: 嬴胡亥, Pinyin: Yíng Húhài).

Yíng Húhài adalah putra kedelapan belas Kaisar Qín Shǐ Huáng. Sebagai anak bungsu, ia sangat disayang dan dimanja oleh ayahnya.

Sejak usia dini, Yíng Húhài belajar ke Zhao Gao (Simplified: 赵高, Traditional: 趙高, Pinyin: Zhào Gāo) untuk mempelajari Legalisme, atas perintah Kaisar Qín Shǐ Huáng.

Pada saat Kaisar Qín Shǐ Huáng meninggal di Shaqiu (Hanzi: 沙丘平台, Pinyin: Shāqiū Píngtái), Yíng Húhài, Zhào Gāo dan Perdana Menteri Lǐ Sī bersekongkol untuk menyingkirkan Putra Mahkota Ying Fusu (Simplified: 嬴扶苏, Traditional: 嬴扶蘇, Pinyin: Yíng Fúsū).

Tersingkirnya Yíng Fúsū akan menghilangkan Meng Yi (Hanzi: 蒙毅, Pinyin: Méng Yì) dan Meng Tian (Hanzi: 蒙恬, Pinyin: Méng Tián). Mereka takut apabila Yíng Fúsū naik takhta maka kedudukan mereka akan tersingkir.

Rencara berhasil dan Yíng Húhài naik takhta sebagai Kaisar Qín Èr Shì.

Kaisar Qín Èr Shì adalah seorang penguasa yang sangat tergantung kepada Zhào Gāo, sehingga bisa dikatakan bahwa Kaisar Qín Èr Shì adalah kaisar boneka, sedangkan Zhào Gāo adalah penguasa sebenarnya. Zhào Gāo menjabat sebagai perdana menteri setelah berhasil menyingkirkan Perdana Menteri Lǐ Sī. Dibawah pemerintahan Kaisar Qín Èr Shì, rakyat hidup sangat susah dan menderita, sehingga menyebabkan menurunnya Dinasti Qin dari waktu ke waktu.

Kemudian timbul pemberontakan di berbagai tempat menyerang pemerintahan Dinasti Qin.

Secara keseluruhan, Kaisar Qín Èr Shì tidak mampu menghadapi pemberontakan-pemberontakan negara. Kaisar Qín Èr Shì tidak memiliki kemampuan seperti ayahnya, Kaisar Qín Shǐ Huáng. Banyak pemberontakan meletus dimana-mana. Pemerintahan Kaisar Qín Èr Shì adalah masa kerusuhan sipil yang ekstrim, dan segala sesuatu hasil dari pemerintahan Kaisar Kaisar Qín Shǐ Huáng hancur dalam waktu singkat. Ditambah lagi banyak keluarga kerajaan dan pejabat setia pada masa pemerintahan Kaisar Qín Shǐ Huáng telah dijatuhi hukuman, sehingga pemerintahan berjalan tanpa dukungan orang-orang pintar dan berbakat.

Pada saat seorang utusan melaporkan tentang pemberontakan, Kaisar Qín Èr Shì sangat marah, dan utusan itu dihukum. Hal ini kemudian menyebabkan semua utusan lain memberikan laporan palsu tentang pemberontakan, dengan mengatakan bahwa para bandit sedang dikejar dan ditangkap. Tanpa perlu khawatir, Kaisar Qín Èr Shì senang.

Meletusnya pemberontakan menyebabkan kerusakan serius pada Dinasti Qin. Tenaga dan persediaan sangat berkurang. Akhirnya, Qin kalah telak di Pertempuran Julu. Kaisar Qín Èr Shì membuat jenderal Qin yang bertanggung jawab, Zhang Han (Hanzi: 章邯, Pinyin: Zhāng Hán), terbunuh, yang menyebabkan penyerahan diri dan kemudian penguburan hidup-hidup 200.000 tentara Qin. Secara total, Qin kehilangan lebih dari 300.000 orang. Meski begitu, Kaisar Qín Èr Shì gagal menanggapi kekalahan itu dengan serius, karena dia berpikir bahwa Qin memiliki lebih banyak pasukan cadangan. Akhirnya, seorang kasim yang berani dan setia memberi tahu Kaisar Qín Èr Shì yang sebenarnya. Terkejut, Kaisar Qín Èr Shì mencoba menangkap Zhào Gāo dan meminta pertanggungjawabannya.

Namun Zhào Gāo telah menduga bahwa Kaisar Qín Èr Shì akan menyalahkan dirinya. Oleh karena itu, Zhào Gāo bersekongkol dengan tentara setianya untuk memaksa Kaisar Qín Èr Shì bunuh diri. Dikelilingi dan tidak ada cara untuk melarikan diri, Kaisar Qín Èr Shì bertanya kepada kasim yang setia mengapa dia tidak mengatakan yang sebenarnya sebelumnya. Kasim itu menjawab bahwa sebelumnya Kaisar Qín Èr Shì sendirilah yang telah memutuskan untuk mengeksekusi siapa pun yang berani mengatakan yang sebenarnya kepadanya.

Kaisar Qín Èr Shì memerintah hanya selama tiga tahun dan akhirnya dipaksa untuk bunuh diri oleh menteri yang paling dipercaya, Zhào Gāo, pada usia 22 tahun. Kaisar Qín Èr Shì dikutuk oleh Zhào Gāo setelah kematiannya dan tidak mendapatkan prosesi pemakaman selayaknya sebagai kaisar. Makamnya sangat sederhana dibanding makam sang ayah dan tidak memiliki tentara terakota. Kaisar Qín Èr Shì tidak memiliki nama kuil.

Zhào Gāo kemudian mengangkat Ying Ziying (Simplified: 嬴子婴, Traditional: 嬴子嬰, Pinyin: Yíng Ziyīng) sebagai penguasa berikutnya.

Makam Kaisar Qin Er Shi (秦二世)

Makam Kaisar Qin Er Shi (秦二世)


Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fourteen + 20 =