Fu Xi (伏羲) atau Paoxi (庖牺), hidup kurang lebih 8000 tahun yang lalu, dikenal juga dengan sebutan Taihao (太昊) atau Tianshui (天水), adalah maharaja suku Hua, salah satu dari Tiga Maharaja.
Fu Xi merupakan pahlawan kebudayaan legenda Tiongkok, bersama-sama dengan Nu Wa, yang diceritakan sebagai saudara perempuannya, dihormati sebagai leluhur dari manusia, mengajarkan manusia untuk menangkap ikan dengan jala, berburu binatang dengan senjata yang terbuat dari tulang, kayu atau bambu, bertani, menciptakan cara membuat api yang pertama kali sehingga mengubah budaya manusia dari memakan hewan mentah menjadi manusia yang memakan hasil pangan dari pertanian, serta menggambar Bagua (八卦), Delapan Trigram, yang pertama kali. Ba (八) berarti delapan, sedangkan Gua (卦) adalah trigram (tiga garis).
Menurut legenda, Fuxi duduk di atas altar persegi empat, mendengar suara dari delapan penjuru angin, menggambarkan Delapan Trigram (Bagua). Bagua berkembang menjadi Yijing, yang merupakan asal mula kultur dan budaya suku Hua. Melalui media tertentu, seperti dari cangkang kura-kura, untuk meminta petunjuk dari Dewa. Qiuqian dan Zhibei sebenarnya adalah versi penyederhanaan dari Yijing.
Fu Xi disebutkan hidup sampai berumur 197 tahun dan meninggal di tempat bernama Chen, saat ini kota Huaiyang, propinsi Henan, dimana ditempat tersebut dibangun monumen untuk menghormati Beliau, dan banyak dikunjungi turis mancanegara. Fu Xi dipuja sebagai Dewa Pelindung Pertanian dan Para Peramal. Hari kebesaran Fu Xi diperingati setiap tanggal 20 bulan 8 Imlek.
Kelenteng Fuxi
Kelenteng Fuxi terletak di desa Hejia, berjarak 2km ke utara dari Kota Xinle. Disebutkan bahwa Fuxi, pernah tinggal di Kota Xinle, propinsi Hebei, Tiongkok Utara. Kelenteng Fuxi di Xinle juga dikenal sebagai Kelenteng Leluhur. Bangunan utamanya tersebar disepanjang poros tengah menghadap ke selatan, semuanya dibangun di dataran tinggi, setinggi 5 meter dan meninggi secara bertahap. Dari selatan sampai ke utara, klenteng Fuxi terdiri dari Istana Liuzuo, Istana Longshi, dan Istana Makam.
Dalam sejarah, Kota Xinle telah melewati banyak peperangan. Sebagian besar bangunan asli di Klenteng ini telah rusak dan dibangun kembali beberapa kali. Sebagian besar bangunan yang dapat ditemukan saat ini dibangun pada periode tahun 1990-an, terkecuali Istana Liuzuo. Diatas pilarnya terukir kalimat “Dibangun Maret, 1301”. Dengan petunjuk ini, maka dipercaya bahwa Istana Liuzuo merupakan bangunan tertua di klenteng Fuxi.
Sebagian besar struktur baloknya dibangun pada jaman Dinasti Yuan. Tulisan pada batu-batu prasasti juga menunjukkan bahwa kelenteng ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan Kelenteng Fuxi pertama kali dibangun, dan berapa kali telah direnovasi, sejarah panjang dari kebudayaan Fuxi di Kota Xinle terlihat cukup nyata.