Permaisuri Xiao (萧皇后) Dinasti Sui

Spread the love

Permaisuri Xiao (萧皇后) Dinasti Sui

Permaisuri Xiao (Simplified: 萧皇后, Traditional: 蕭皇后, Pinyin: Xiāo Huánghòu), secara resmi dikenal sebagai Permaisuri Min, adalah seorang permaisuri dari Dinasti Sui. Suaminya adalah Kaisar Yang dari Sui (Hanzi: 隋炀帝, Pinyin: Suí Yáng Dì).

Permaisuri Xiao terlahir dari keluarga kekaisaran Dinasti Liang Barat, sebagai putri Kaisar Ming dari Liang Barat (Simplified: 西梁明帝, Traditional: 西梁明帝. Pinyin: Xī Liáng Míng Dì).

Permaisuri Xiao lahir di bulan kedua kalender lunar, dan pada saat itu, Kaisar Ming yang percaya takhayul percaya bahwa kelahiran di bulan itu sebagai indikator nasib buruk. Karena itu Permaisuri Xiao diberikan kepada pamannya, Xiao Ji (Simplified: 萧岌, Traditional: 蕭岌, Pinyin: Xiāo Jí), Pangeran Dongping, untuk dibesarkan, tetapi tidak lama kemudian Xiao Ji dan istrinya segera meninggal.

Permaisuri Xiao kemudian dibesarkan oleh paman dari pihak ibu, Zhang Ke (Simplified: 张轲, Traditional: 張軻, Pinyin: Zhāng Kē). Karena Zhang Ke miskin, Permaisuri Xiao hidup serba kekurangan sejak kecil.

Pada tahun 582, Kaisar Wen dari Dinasti Sui (Simplified: 隋文帝, Traditional: 隋文帝, Pinyin: Suí Wén Dì) ingin meminang salah satu putri Kaisar Ming sebagai istri putranya, Yang Guang (Simplified: 杨广, Traditional: 楊廣, Pinyin: Yáng Guǎng), Pangeran Jin. Kaisar Ming mendukung Kaisar Wen selama perang saudara Zhou Utara melawan jenderal Yuchi Jiong (Simplified: 尉迟迥, Traditional: 尉遲迥, Pinyin: Yùchí Jiǒng). Kaisar Ming meminta para peramal untuk meramal apakah salah satu putrinya cocok, tetapi para peramal mengatakan bahwa tidak ada yang cocok. Kaisar Ming kemudian memanggil kembali Permaisuri Xiao dari kediaman Zhang Ke, dan para peramal menganggapnya cocok, sehingga kemudian dia dinikahkan dengan Yang Guang, menyandang gelar Putri Jin.

Putri Xiao adalah seorang yang lemah lembut, cerdas, dan berbakat baik dalam membaca teks maupun dalam meramal. Kaisar Wen senang dengannya, dan Yang Guang menyukai dan menghormatinya.

Selanjutnya, untuk menyenangkan ibunya, Permaisuri Dugu, yang tidak menyukai pria yang memiliki selir, Yang Guang, meskipun memiliki beberapa selir, berpura-pura hanya mencintai Putri Xiao, dan melakukan berbagai hal rumit agar tampil saleh dan hemat.

Setelah Putra Mahkota Yang Yong (Simplified: 杨勇, Traditional: 楊勇, Pinyin: Yáng Yǒng) diturunkan statusnya, karena hidup boros, hal yang tidak disukai Kaisar Wen, dan memiliki banyak selir, hal yang tidak disukai Permaisuri Dugu, Yang Guang diangkat sebagai Putra Mahkota, Putri Xiao menjadi Putri Mahkota.

Dikemudian hari Yang Guang naik tahkta sebagai Kaisar Yang dan Putri Xiao sebagai Permaisuri Xiao.

Setelah kematian ayah dan ibunya, muncul sifat asli Kaisar Yang yang sangat haus kekuasaan, kejam, dan suka menghamburkan kekayaan demi gaya hidup yang berlebihan. Meskipun demikian, istrinya, Permaisuri Xiao, adalah seorang istri yang menjalankan gaya hidup hemat dan tidak suka kemewahan.

Permaisuri Xiao berkali-kali membujuk Kaisar Yang untuk memperbaiki gaya hidupnya yang buruk, namun sayangnya sang kaisar tidak peduli.

Belakangan Kaisar Yang menuai kesulitan dan dibunuh oleh pasukan pemberontak.

Permaisuri Xiao berhasil bertahan hidup dan membawa keluarganya tinggal bersama Putri Yicheng yang telah menikah dengan kepala suku Tujue di utara gurun.

Setelah Dinasti Tang berkembang dan Li Shimin (Hanzi: 李世民, Pinyin: Lǐ Shìmín) naik tahkta sebagai Kaisar Taizong (Simplified: 唐太宗, Traditional: 唐太宗, Pinyin: Táng Tàizōng), Kaisar Taizong mengirim utusan untuk membawa pulang Permaisuri Xiao untuk kembali ke Changan. Di Changan, Permaisuri Xiao menghabiskan tahun-tahun terakhir kehidupannya.

Permaisuri Xiao meninggal pada usia 81 tahun dan dimakamkan di Yangzhou bersama dengan Kaisar Yang dari Dinasti Sui dalam upacara kebesaran seorang permaisuri.


Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 + nineteen =