Dalam sejarah Tiongkok, dinasti berubah dengan cepat, dan kaisar berubah ketika dinasti berubah, dan tentu saja istri kaisar juga akan berubah. Tetapi terdapat seorang wanita yang menikahi enam kaisar secara berurutan dalam waktu singkat benar-benar sulit ditemukan dalam sejarah, dan terdapat kisah Permaisuri Xiao yang menikahi enam kaisar berturut-turut.
Tetapi apakah Permaisuri Xiao benar-benar menikahi enam kaisar?
Permaisuri Xiao adalah putri Xiao Kui (Simplified: 萧岿, Traditional: 蕭巋, Pinyin: Xiāo Kuī), Kaisar Ming dari Dinasti Liang Barat.
Permaisuri Xiao lahir di bulan kedua kalender lunar, dan pada saat itu, Kaisar Ming yang percaya takhayul percaya bahwa kelahiran di bulan itu sebagai indikator nasib buruk. Karena itu Permaisuri Xiao diberikan kepada pamannya yang bernama Xiao Ji (Simplified: 萧岌, Traditional: 蕭岌, Pinyin: Xiāo Jí), Pangeran Dongping, untuk dibesarkan, tetapi tidak lama kemudian Xiao Ji dan istrinya segera meninggal. Permaisuri Xiao kemudian dibesarkan oleh paman dari pihak ibu, Zhang Ke (Simplified: 张轲, Traditional: 張軻, Pinyin: Zhāng Kē). Karena Zhang Ke miskin, Permaisuri Xiao hidup serba kekurangan sejak kecil.
Setelah menikah dengan Yang Guang (Simplified: 杨广, Traditional: 楊廣, Pinyin: Yáng Guǎng), Permaisuri Xiao menjalani kehidupan yang nyaman dan makmur.
Tercatat bahwa Permaisuri Xiao dan Kaisar Yang menjalani kehidupan dalam harmoni, yang menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya juga sangat dalam. Permaisuri Xiao telah membaca puisi dan buku sejak masih kecil, dan sangat cerdas.
Tetapi sejarah tidak resmi dimulai setelah jatuhnya Dinasti Sui.
Terdapat kisah tidak resmi yang mengatakan bahwa Permaisuri Xiao menikahi Yuwen Huaji (Simplified: 宇文化及, Traditional: 宇文化及, Pinyin: Yǔwén Huàjí), yang membunuh Kaisar Yang.
Kemudian menjadi istri Dou Jiande (Simplified: 窦建德, Traditional: 竇建德, Pinyin: Dòu Jiàndé), yang mengalahkan Yǔwén Huàjí.
Setelah itu menjadi istri dari dua Khan di utara, dan akhirnya menjadi selir favorit Li Shimin dan diberi nama Zhao Zhao.
Benarkah demikian?
Pada tahun ke-4 Renshou (604), Yang Guang naik takhta sebagai Kaisar Yang dan mengangkat Xiao sebagai permaisuri. Pada saat ini, Yang Guang berusia 37 tahun, dan Permaisuri Xiao berusia 39 tahun.
Pada saat Yuwen Huaji memberontak di tahun 618, Permaisuri Xiao telah berusia 53 tahun. Dari segi usia, seharusnya tidak mungkin Permaisuri Xiao menjadi istri Yuwen Huaji. Reputasi Permaisuri Xiao tidak terbantahkan, dan harus dihormati.
Dou Jiande selalu berbicara dengan sopan kepada Permaisuri Xiao setelah jatuhnya Dinasti Sui. Jadi bagaimana mungkin untuk mengambil Permaisuri Xiao sebagai istri? Alasan lain adalah karena istri Dou Jiande adalah seorang wanita yang tegas dan ketat, sehingga Dou Jiande tidak berani mengambil istri lain.
Adik ipar Permaisuri Xiao, Putri Yicheng, yang telah menikah dengan kepala suku Tujue di utara, meminta agar Permaisuri Xiao tinggal bersamanya. Jadi kepindahan Permaisuri Xiao ke utara bukan karena kepala suku Tujue mendambakan kecantikan Permaisuri Xiao, namun karena diminta oleh Putri Yicheng.
Kaisar Yang dari Dinasti Sui adalah kerabat dari Li Yuan (Simplified: 李渊, Traditional: 李淵, Pinyin: Lǐ Yuān), Kaisar Gaozu (Hanzi: 唐高祖, Pinyin: Táng Gāozǔ), pendiri Dinasti Tang. Li Yuan adalah sepupu Yang Guang dari pihak ibu.
Li Shimin (Hanzi: 李世民, Pinyin: Lǐ Shìmín) adalah keponakan Yang Guang dan Permaisuri Xiao.
Pada tahun ke-4 Zhenguan, saat menjemput pulang Permaisuri Xiao, Li Shimin telah berusia 33 tahun, dan Permaisuri Xiao berusia lebih dari 60 tahun. Dari sudut pandang senioritas, Permaisuri Xiao adalah bibi dari Li Shimin. Hampir tidak ada kemungkinan hubungan asmara di antara keduanya.