Raja Wu dari Dinasti Zhou (Hanzi: 周武王, Pinyin: Zhōu Wǔ Wáng) adalah pendiri Dinasti Zhou. Tidak lama setelah berhasil mendirikan Dinasti Zhou, Raja Wu meninggal dunia. Takhta digantikan oleh anaknya yang bernama Ji Song (姬诵) sebagai Raja Cheng (Hanzi: 周成王, Pinyin: Zhōu Chéng Wáng).
Karena Raja Cheng masih muda, maka Adipati Zhou (Hanzi: 周公, Pinyin: Zhōu Gōng) menjadi wali dan membantu Raja Cheng dalam mengelola pemerintahan. Adipati Zhou adalah paman dari Raja Cheng. Memiliki nama Ji Dan (姬旦), dan dikenal juga sebagai Zhou Wen Gong Dan (Hanzi: 周文公旦; pinyin: Zhōu Wén Gōng Dàn).
Suatu ketika, Raja Cheng sedang bermain dengan saudara laki-lakinya yang bernama Shuyu (叔虞), Raja Cheng mengambil sehelai daun pohon Wu Tong (Hanzi: 梧桐, Pinyin: Wú Tóng), lalu memotongnya hingga berbentuk seperti lembaran giok runcing, yang dipegang oleh penguasa dalam upacara resmi, dan memberikan kepada Shuyu sambil berkata secara main-main, “Biarkan ini menjadi bukti bahwa aku menjadikanmu tuan feodal.”
Shuyu dengan senang hati menerima daun tersebut dan kemudian menceritakan hal ini kepada Adipati Zhou. Adipati Zhou berpikir bahwa apa pun yang dikatakan oleh Raja Cheng tidak boleh dianggap remeh karena dia adalah raja.
Adipati Zhou kemudian bertanya kepada Raja Cheng apakah hal tersebut benar adanya. Raja Cheng mengatakan bahwa dia hanya bercanda dengan saudaranya. Kemudian Adipati Zhou menjawab, “Seorang penguasa tidak boleh bercanda tentang apa yang dia katakan dan harus melakukan seperti yang dia katakan.”
Raja Cheng berpikir bahwa itu masuk akal dan memberikan daerah Tang kepada Shuyu. Kemudian Shuyu dikenal sebagai Tang Shu Yu (Hanzi: 唐叔虞, Pinyin: Táng Shū Yú).
Putra dan penerus Shuyu yang bernama Xie, memindahkan ibu kota Jiang (绛) menjadi lebih dekat ke Sungai Jin dan mengganti nama negara bagian menjadi Negara Jin.
Kuil Leluhur Jin, Jìn Cí (晋祠), adalah kuil di Taiyuan yang didedikasikan untuk Tang Shu Yu. Ini adalah situs sejarah dan budaya yang dilindungi secara nasional.