Lahir dan masuk kedunia, menjalani hidup didunia, mati dan keluar dari dunia, Tiga masa yang terikat kaidah Tao.
Sayangnya, banyak manusia yang tidak bisa mengerti.
Mengapa dan untuk apa masuk kedunia ?
Bagaimana harus menjalani hidup didunia ?
Kemana setelah keluar dunia ?
Sebab dan akibat saling mengikat; terbelenggu hukum Reinkarnasi.
Untuk lepas dari hukum ini, manusia harus selaras dengan Tao.
Tao adalah jalan, Tao adalah kebenaran abadi, Tao adalah hukum yang diikuti oleh alam semesta.
Mengerti Tao, menjalani Tao, selaras dengan alam semesta, mengikuti kehenaran abadi, merupakan makna terpenting.
Manusia masuk kedunia, karena menjalani hukum sebab akibat.
Manusia masuk kedunia, untuk menyelesaikan hutang piutang kehidupan.
Adanya kehidupan sekarang, karena adanya kehidupan masa lalu.
Hutang piutang dikehidupan masa lalu, akan diselesaikan dikehidupan masa kini.
Hanya manusia yang mempunyai kejodohan, yang bisa meneropong kehidupan masa lalu.
Maka itu, hendaklah kehidupan masa lalu, tidak membuat manusia makin terbelenggu.
Jangan terpaku pada kehidupan masa lalu, karena tidak akan berguna.
Yang utama adalah masa kini, kehidupan sekarang ini.
Jangan sampai salah menjalaninya, jangan sampai sia-sia.
Hidup didunia dan terikat oleh kaidah Tao.
Bahkan banyak manusia tidah bisa mengerti dan merasakan.
Sungguh sangat disayangkan.
Banyak manusia yang hanya hidup untuk hidup.
Tanpa bisa mengerti makna dari hidup, tanpa bisa mengerti hidup harus bagaimana.
Dari lahir hingga mati, tanpa mengerti apapun, tanpa harapan apapun, sungguh kasihan.
Bisa bertemu Tao, mengerti Tao, adalah karunia terbesar, ini karena adanya kejodohan.
Jagalah dan pupuklah kejodohan ini, hingga diakhir kehidupan.
Karena hanya kejodohan inilah yang memberi harapan.
Kejodohan ini yang memberi jalan.
Kejodohan ini yang memberi penerangan.
Kejodohan ini yang memberi kesempatan bagi manusia untuk mendapatkan Tao.
Kejodohan ini yang bisa melepaskan manusia dari belenggu reinkarnasi.
Manusia hidup, yang utama harus bisa mengerti dan sadar.
Tidak terbelenggu oleh larangan, namun bisa mengendalikan diri.
Bisa mengerti mana yang benar untuk dijalani, bisa mengerti mana yang salah untuk dihindari.
Bisa menjalankan pengertian yang benar, mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketemu jalan berkomunikasi dengan para dewa, adalah pusaka yang mulia.
Pusaka yang mulia ini adalah Tao.
Mengolah dan merevisi jiwa dan raga.
Mempersiapkan sukma nan adi daya.
Inilah inti yang harus dimengerti.
Raga adalah sarana bagi jiwa.
Jiwa dan raga adalah sarana bagi sukma.
Berlatihlah untuk mengolah raga, raga yang sehat, jiwa akan kuat.
Berlatihlah untuk mengolah sukma, sukma yang solid dan kuat, adalah sarana untuk keluar dari dunia.
Mengolah raga tanpa merevisi tabiat, akan sia-sia.
Merevisi tabiat tanpa mengolah raga, juga akan sia-sia.
Keduanya harus berjalan seimbang.
Semua itu akan tercermin didalam kehidupan nyata.
Jangan hanya jadi pedoman tanpa dilakukan.
Temukan cara-cara yang benar.
Jalankan dengan sepenuh hati.
Sayangilah waktu, jangan sampai terlambat.
Welas asih, lapang dada, rendah hati, adalah sifat dasar yang harus dimiliki.
Sombong, dendam, jiwa kerdil, adalah sifat dasar yang harus dibuang jauh.
Asalkan herusaha sepenuh hati, hingga dari hari ke hari menjadi lebih baik, harapan untuk mendapatkan Tao akan selalu ada.
Masuk kedunia dan mengerti mengapa harus demikian.
Hidup didunia dan mengerti harus bagaimana menjalaninya.
Keluar dunia dan sudah siap berbekal Buah Tao.
Hidup sekarang sebagai manusia suci.
Keluar dari-dunia sebagai Dewa-Dewi.
Itulah Jalan Manusia.