Nama keluarga atau nama marga Tionghoa adalah nama keluarga yang secara historis digunakan oleh etnis Tionghoa. Nama keluarga Tionghoa telah berusia ribuan tahun dan dapat dilacak bahwa Fu Xi menetapkan penggunaan nama keluarga untuk membedakan keluarga yang berbeda dan juga demi mencegah pernikahan orang dengan nama keluarga yang sama.
Nama keluarga kuno berdasarkan matrilinear, mengikuti garis ibu. Namun kemudian menjadi patrilineal, mengikuti garis ayah.
Pada zaman kuno hanya para keluarga kerajaan dan bangsawan yang memiliki nama keluarga. Pada waktu itu terdapat dua jenis penamaan, yaitu nama keluarga (Hanzi: 姓, Pinyin: Xìng) dan nama klan (Hanzi: 氏, Pinyin: Shì). Xìng menunjukkan garis keturunan dari leluhur, sedangkan Shì berasal dari pembagian wilayah kekuasaan yang menjadi sub-garis keturunan.
Setelah Tiongkok disatukan oleh Qin Shi Huang menjadi Dinasti Qin, penggunaannya mulai distandarisasi dan semua lapisan masyarakat secara bertahap mulai mempergunakan nama keluarga atau Xìng, sedangkan penggunaan Shì juga mulai dilakukan standarisasi menjadi Xìng, sehingga perbedaan antara Xìng dan Shì menjadi kabur. Pada masa Dinasti Han, penggunaan Xìng semakin menjadi standard.
Orang Tionghoa sangat bangga terhadap nama keluarga mereka dan nama keluarga dipandang sebagai bagian dari kekerabatan bersama dan identitas Tionghoa.
Beberapa sumber asal usul nama keluarga:
- Nama Kuno
Keturunan dari garis keluarga kerajaan kuno, misalnya Yao (姚) yang bermula dari keturunan Kaisar legendaris Shun. - Totem
Totem adalah hewan atau benda alami yang memiliki hubungan khusus dengan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, beberapa totem kemudian dipakai sebagai nama marga. Misalnya Long (龙), Feng (凤), Xiong (熊), Niao (鸟), dan lain-lain. - Gelar Kaisar
Keputusan kerajaan oleh Kaisar, seperti Kuang (邝). - Nama Negara
Banyak bangsawan dan rakyat mengambil nama negara mereka sebagai nama keluarga, untuk menunjukkan kesetiaan mereka atau sebagai masalah identitas nasional dan etnis. Misalnya Wu (吴), Zhào (赵), Song (宋) dan Qi (齐). - Nama Wilayah
Wilayah kekuasaan sering diberikan kepada bangsawan dan mereka mempergunakan nama wilayah kekuasaan sebagai nama keluarga. Contohnya adalah Di, Marquis dari Ouyang, yang keturunannya mengambil nama keluarga Ouyang (欧阳). - Nama Leluhur
Nama leluhur, seringkali berupa nama kehormatan dari leluhur, dipergunakan sebagai nama keluarga. Misalnya Yuan Taotu mengambil karakter kedua dari nama kehormatan kakeknya, Boyuan (伯爰), sebagai nama keluarganya. - Senioritas Dalam Keluarga
Dalam silsilah keluarga kuno, Meng (孟), Zhong (仲), Shu (叔) dan Ji (季) digunakan untuk menunjukkan putra sulung pertama, kedua, ketiga dan keempat dalam sebuah keluarga. Penamaan ini diadopsi sebagai nama keluarga. - Jabatan Resmi
Nama posisi jabatan resmi dipergunakan sebagai nama marga. Seperti Shǐ (史, sejarawan), Jí (籍, pustakawan kerajaan), Cāng (倉, manajer lumbung), Jiàn (諫, penasihat), Shàngguān (上官, pejabat tinggi), Sīmǎ (司马, menteri pertahanan), Sītú (司徒, bendahara), Sīkōng (司空, menteri pekerjaan). - Pekerjaan
Sebagai contoh, nenek moyang dari mereka yang memiliki marga Tao (陶), kemungkinan besar dahulu memiliki profesi sebagai pengrajin tembikar. - Gelar Bangsawan
Seperti Wáng (王, raja), Hóu (侯, marquis), Xiàhóu (夏侯, Marquis of Xia) dan Gōngsūn (公孫, cucu Duke) - Tempat Yang Mudah Dikenali
Orang dengan marga Ximen (西门), kemungkinan leluhurnya tinggal dekat gerbang barat. Sedangkan orang bermarga Chi (池), kemungkinan leluhurnya tinggal dekat sebuah kolam. - Kelompok Etnis dan Agama
Orang Tionghoa Non-Han di Tiongkok terkadang menggunakan nama kelompok etnis mereka sebagai nama keluarga, seperti Jīn (金, Jurchen), Mǎn (滿, Manchu), Dí (狄, Orang Di), Huí (回, Orang Hui) dan Mùróng (慕容, Suku Xianbei). Banyak Muslim Hui mengadopsi nama keluarga Ma (马).
Banyak juga yang mengubah nama keluarga mereka sepanjang sejarah karena sejumlah alasan.
- Seorang penguasa dapat memberikan nama keluarganya sendiri kepada orang-orang yang dianggapnya telah memberikan jasa yang luar biasa, misalnya, nama keluarga Liu (刘) diberikan oleh kaisar Dinasti Han, Li (李) selama Dinasti Tang, dan Zhao (赵) dari Dinasti Song.
- Menghindari penggunaan nama penguasa, misalnya Shi (师) diubah menjadi Shuai (帅) untuk menghindari konflik dengan nama Sima Shi.
- Mengubah nama keluarga untuk melarikan diri dari musuh pada saat terjadi kekacauan, misalnya Duanmu (端木) menjadi Mu (木 dan 沐), dan Gong (共) menjadi Gong (龚).
- Nama keluarga juga dapat diubah dengan penyederhanaan tulisan, misalnya Mu (幕) menjadi Mo (莫), atau mengurangi dari nama karakter ganda atau ganda menjadi nama karakter tunggal, misalnya Duangan (段干) menjadi Duan (段).
NB: Pembahasan asal-usul tiap-tiap nama marga bisa dibaca pada bagian Nama Marga.