Yin Lihua (Simplified: 阴丽华, Traditional: 陰麗華, Pinyin: Yīn Lì Huá) adalah permaisuri Kaisar Guangwu dari Dinasti Han Timur (Simplified: 汉光武帝, Traditional: 漢光武帝, Pinyin: Hàn Guāng Wǔ Dì), yang memiliki nama asli Liu Xiu (Simplified: 刘秀, Traditional: 劉秀; Pinyin: Liú Xiù). Pasangan ini menjalani masa-masa sulit dan saling menghargai. Namun karena pada awalnya Yin Lihua tidak bisa memberikan anak laki-laki sebagai ahli waris, maka Yin Lihua rela memberikan posisi permaisuri kepada selir kaisar lainnya yaitu Nyonya Guo, Guo Shengtong (郭聖通), yang memiliki anak laki-laki.
Yin Lihua secara resmi bergelar Permaisuri Guanglie (光烈皇后). Yin Lihua adalah permaisuri kedua dari Kaisar Guangwu, meskipun dia menikahi dengan Liu Xiu sebagai istri sebelum Guo Shengtong. Yin Lihua terkenal karena kecantikan, kelembutan dan sifatnya yang penuh kasih.
Permaisuri Yin Lihua baik hati dan setia. Penuh kasih sayang dan cinta, Yin Lihua dikenang sepanjang waktu sebagai istri yang berbudi luhur dan permaisuri yang luar biasa.
Ayah Yin Lihua yang bernama Yin Mu (阴睦) meninggal ketika Yin Lihua berusia enam tahun. Nama keluarga ibunya adalah Deng (鄧). Yin Lihua memiliki setidaknya empat saudara laki-laki, yaitu Yin Xing (陰興), Yin Jiu (陰就), Yin Shi (陰識), dan Yin Xin (陰訢). Yin Xing dan Yin Xin lahir dari ibu yang sama dengan dia, Yin Shi lahir dari istri ayahnya sebelumnya, tidak jelas siapa ibu dari Yin Jiu.
Pada tahun 23, ketika Liu Xiu yang merupakan seorang pejabat di pemerintahan Dinasti Han yang baru didirikan kembali oleh Kaisar Gengshi (更始帝, Pinyin: Gēngshǐ Dì), Liu Xiu menikah dengan Yin Lihua. Kemudian pada saat Liu Xiu ditugaskan ke utara Sungai Kuning, Yin Lihua pulang ke rumah keluarga.
Pada tahun 25, Liu Xiu menjadi Kaisar Guangwu, dan setahun kemudian Kaisar Guangwu menjemput Yin Lihua ke ibukota. Pada saat itu Liu Xiu sudah menikah juga dengan Guo Shengtong dan memiliki anak laki-laki yang bernama Liu Jiang (劉疆), namun Yin Lihua adalah istri pertama dan juga merupakan kekasih sejati bagi Kaisar Guangwu. Oleh sebab itu Kaisar Guangwu ingin memberikan posisi permaisuri kepada Yin Lihua.
Mengetahui hal ini, Yin Lihua berkata: “Pasangan pada saat susah tidak boleh dilupakan. Lagipula Nyonya Guo telah memberikan penerus. Saya tidak akan mengambil posisi permaisuri.”
Kaisar Guangwu terus menerus membujuk ajak Yin Lihua menerima posisi permaisuri namun selalu ditolak. Yin Lihua dengan rendah hati dan hormat melepaskan posisi permaisuri, impian banyak wanita. Kaisar Guangwu sangat terkesan dengan sifat dan kemurahan hati Yin Lihua sehingga akhirnya memberi gelar Selir Kaisar bagi Yin Lihua dan memberikan banyak perhiasan.
Namun Yin Lihua menolak pemberian perhiasan tersebut dan mengatakan: “Negara ini baru saja stabil, masih banyak hal yang perlu dilakukan. Bukankah memiliki begitu banyak perhiasan menjadi boros?”
Pada tahun 28, Yin Lihua melahirkan putra sulungnya, Liu Yang (劉陽).
Pada tahun 33, Nyonya Deng dan Yin Xin dibunuh oleh perampok. Kaisar Guangwu sangat berduka atas kematian mereka, dan dia menjadikan Yin Jiu sebagai bangsawan dengan tingkat Hou (侯, Pinyin: Hóu) dan mencoba menjadikan Yin Xing sebagai Hou juga. Tetapi Yin Xing menolak dengan rendah hati.
Meskipun bukan permaisuri, Yin Lihua terus disukai Kaisar Guangwu.
Pada tahun 41, Kaisar Guangwu menurunkan Permaisuri Guo karena karakternya yang buruk dan kemudian mengangkat Yin Lihua sebagai permaisuri.
Kaisar Guangwu kemudian mengangkat putranya yang bernama Liu Fu (Simplified: 刘辅, Traditional: 劉輔, Pinyin: Liú Fǔ), anak dari Guo Shengtong, sebagai Pangeran Zhongshan dan menjadikan Guo Shengtong sebagai Janda Putri Zhongshan. Kaisar Guangwu juga mengangkat saudara Guo Shengtong yang bernama Guo Kuang (郭况) menjadi pejabat penting dan menghadiahinya dengan kekayaan besar.
Meskipun telah menjadi permaisuri, Yin Lihua tetap rendah hati dan sopan. Yin Lihua bersahabat dengan Guo Shengtong dengan penuh kasih. Bahkan meskipun Guo Shengtong memfitnahnya beberapa kali, Yin Lihua tidak menghukum atau menghina, sebaliknya Yin Lihua memohon agar Kaisar Guangwu bersikap lunak kepada Guo Shengtong.
Tidak tega untuk menggulingkan Putra Mahkota Liu Jiang, Kaisar Guangwu tetap mempertahankan Liu Jiang sebagai putra mahkota. Namun Putra Mahkota Liu Jiang menyadari posisinya genting, sehingga berulang kali memohon untuk mundur. Akhirnya Kaisar Guangwu setuju dan mengangkat Liu Yang, putra Yin Lihua, sebagai putra mahkota, dan mengubah nama Liu Yang menjadi Liu Zhuang (Simplified: 刘庄, Traditional: 劉莊, Pinyin: Liú Zhuāng).
Yin Lihua memperlakukan semua anak mantan permaisuri dengan cinta dan perhatian. Yan Lihua selalu menyuruh anak dan cucunya untuk menghormati mantan permaisuri seperti ibu atau neneknya sendiri. Karena karakter dan sifat Yin Lihua, keluarga kerajaan bisa tetap mempertahankan keharmonisan. Para pangeran tidak berusaha untuk membunuh satu sama lain untuk mendapatkan takhta.
Setelah kematiannya, Permaisuri Yin Lihua dimakamkan bersama suaminya.
Kerendahan hati Yin Lihua dan jasa-jasa lainnya memenangkan cinta seorang kaisar agung dan mengajari orang lain seperti apa pernikahan yang bahagia di dunia politik yang rumit. Kebajikannya terus memberikan inspirasi bagi banyak generasi pemimpin dan para pasangannya.