Terusan Zhengguo (Simplified: 郑国渠, Traditional: 鄭國渠, Pinyin: Zhèng Guó Qú), adalah sebuah proyek irigasi yang dilakukan Negara Qin (Simplified: 秦国, Traditional: 秦國, Pinyin: Qín Guó) pada masa Negara-Negara Berperang.
Terusan Zhengguo dinamakan berdasarkan nama perancang dan kepala proyek, Zheng Guo (Simplified: 郑国, Traditional: 鄭國, Pinyin: Zhèng Guó).
Ditengah semakin meningkatnya kekuatan Negara Qin, sebagai hasil dari reformasi Shang Yang (Simplified: 商鞅, Traditional: 商鞅, Pinyin: Shāng Yāng), negara-negara lain menjadi semakin gelisah dan memikirkan segala daya upaya untuk melemahkan Negara Qin.
Negara Han (Simplified: 韩国, Traditional: 韓國, Pinyin: Hán Guó) yang bertetangga dengan Negara Qin mengetahui bahwa Negara Qin suka melakukan pekerjaan dan proyek dalam skala besar, sehingga Negara Han mengirim Zhèng Guó, seorang ahli irigasi ke Negara Qin, dengan tujuan membujuk Raja Zheng dari Negara Qin (Hanzi: 秦王政, Pinyin: Qín Wáng Zhèng) untuk membangun terusan atau kanal yang dapat menghubungkan sungai Jing dan Luo sehingga dapat mencegah banjir dan dapat mengairi dataran Guanzhong serta meningkatkan produktivitas pertanian.
Tujuan sebenarnya dari Negara Han adalah agar Negara Qin sibuk dengan proyek terusan tersebut sehingga mencegah Negara Qin menyerang negara-negara lain, dan juga untuk menguras sumber daya manusia dan keuangan dari Negara Qin.
Pembanguan terusan tersebut akan memakan waktu yang sangat lama dan membutuhkan sumber daya manusia serta keuangan yang sangat besar. Setelah mempertimbangkan berulang-ulang dan masak-masak, akhirnya Raja Zheng menyetujui saran Zhèng Guó dan dimulailah pembangunan terusan tersebut.
Akhirnya tujuan terselubung dari pembangunan terusan tersebut diketahui Raja Zheng, sehingga Raja Zheng marah besar dan berniat membunuh Zhèng Guó.
Zhèng Guó menjawab bahwa memang benar pada awalnya dia adalah mata-mata yang dikirim oleh Negara Han untuk melemahkan Negara Qin dengan alasan pembangunan terusan. Meskipun pembangunan terusan ini akan memperpanjang hidup Negara Han selama beberapa waktu, namun akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar dan langgeng bagi Negara Qin.
Raja Zheng akhirnya sadar akan hal tersebut dan memerintahkan Zhèng Guó untuk tetap melanjutkan pekerjaan pembuatan terusan tersebut.
Rencana untuk menguras sumber daya Negara Qin ternyata akhirnya berbalik menjadi membantu Negara Qin mendapatkan lahan pertanian tambahan yang berlimpah, menyediakan Negara Qin dengan sumber daya yang cukup untuk meningkatkan ukuran pasukannya yang sudah besar.
Terusan tersebut memiliki panjang lebih dari 300-li (150 kilometer) dengan menghubungkan Sungai Jing dan Sungai Luo, anak sungai utara Sungai Weihe.
Berdasarkan bentuk topologi dataran Guanzhong yang tinggi di barat laut dan rendah di tenggara, terusan dibangun dengan punggung dataran barat-ke-timur, yang memungkinkan irigasi berdasarkan gravitasi yang mencakup wilayah yang luas.
Saluran air sepanjang 6 kilometer dengan lebar 20 meter dan tinggi 5 meter dibuat untuk menghubungkan terusan dan mulut pengumpan di Hukou, sebelah barat Gunung Zhongshan.
Untuk memastikan air yang cukup, terusan dirancang untuk menyeberangi sejumlah sungai kecil yang mengisi kembali airnya. Dan beberapa dasar sungai yang dikeringkan di bagian hilir diubah menjadi lahan pertanian yang subur.
Teknik itu disebut “Heng Jue” (transisi lateral). Sistem irigasi seperti jaring didirikan, memelihara Dataran Guanzhong.
Kemiringan rata-rata terusan hanya 0,64 persen, yang sangat menakjubkan untuk proyek konservasi air pada masa itu.
Pembangunan terusan tersebut adalah salah satu proyek rekayasa terbesar pada masanya.
Pembangunan tersebut tersebut bukan pekerjaan mudah, melibatkan lebih dari 100.000 pekerja yang turut berpartisipasi dalam konstruksi dan membutuhkan waktu 10 tahun untuk akhirnya menyelesaikannya pada 236 SM.
Namun Sungai Jing mengalir lambat dan penuh dengan pasir, sehingga terusan sering terblokir.
Pada masa Dinasti Han, sebagian besar kanal telah tertimbun lumpur dan hanya sebagian kecil yang masih mengalir.
Di bawah pengawasan insinyur Bai Gong, saluran baru dipotong pada tahun 95 SM untuk irigasi dan selama 200 tahun berikutnya, pemotongan ulang dan pemindahan muara saluran ke hulu Sungai Jing menjadi pola ketika lumpur menumpuk sehingga menyebabkan berkurangnya aliran air.
Terusan Baigong pada Dinasti Han, Terusan Sanbai pada Dinasti Tang, Terusan Fengli pada Dinasti Song, Terusan Wang Yushi pada Dinasti Yuan, Terusan Guanghui dan Terusan Tongji pada Dinasti Ming, Terusan Longdong pada Dinasti Qing, dan Terusan Jinghui yang dipimpin oleh insinyur Li Yizhi pada tahun 1930-35 adalah bagian dari evolusi Terusan Zhengguo.
Ada juga tiga peningkatan besar sejak tahun 1949, untuk terus memastikan kanal tetap menjadi sumber daya pertanian utama.