Adipati Xiao dari Negara Qin (Hanzi: 秦孝公, Pinyin: Qín Xiào Gōng) memiliki tekad kuat untuk memperkuat kekuatan dan menaikkan kemakmuran Negara Qin. Adipati Xiao mengeluarkan perintah bahwa siapapun juga, tidak peduli asal usulnya, akan diangkat sebagai pejabat apabila dapat membuat Negara Qin menjadi makmur dan kuat.
Seorang yang bernama Shang Yang (Simplified: 商鞅, Traditional: 商鞅, Pinyin: Shāng Yāng) dari Negara Wei menjawab panggilan ini.
Shāng Yāng menasehati Adipati Xiao agar dapat memberikan hadiah dan hukuman dengan adil, sehingga perubahan akan mengikuti.
Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat secara luas, Shāng Yāng meletakkan sepotong kayu di gerbang selatan ibukota, dan berkata bahwa siapapun yang dapat memindahkan sepotong kayu tersebut ke gerbang utara, akan diberi hadiah 10 tael emas.
Banyak masyarakat berkerumun, namun tidak ada seorangpun yang mempercayai.
Shāng Yāng kemudian berkata, “Apakah tidak ada seorangpun yang mau melakukannya? Baiklah, aku naikkan hadiahnya menjadi 50 tael emas. Apakah ada yang mau mencobanya?”
Tetap saja masyarakat tidak percaya hal tersebut. Karena memindahkan sepotong kayu adalah sebuah hal yang sangat mudah, dan hadiah tael emas sangat tinggi.
Akhirnya ada seorang yang maju dan berkata, “Baik, saya coba.”
Ketika orang tersebut telah memindahkan sepotong kayu dari gerbang selatan ke gerbang utara, Shāng Yāng langsung memberi hadiah 50 tael emas seketika.
Masyarakat menjadi terkejut dan baru benar-benar percaya.
Setelah percobaannya berhasil, Shāng Yāng mulai melakukan reformasi.
Reformasi-reformasi yang dilakukan Shāng Yāng membuat Negara Qin berkembang pesat semakin kuat. Karena inilah Kaisar Zhou memberikan gelar kehormatan kepada Adipati Xiao, sebagai pengakuan atas kepemimpinan Adipati Xiao di barat.