Jia Nanfeng (Simplified: 贾南风, Traditional: 賈南風, Pinyin: Jiǎ Nán Fēng) adalah seorang permaisuri dan istri pertama Kaisar Hui dari Dinasti Jin (Simplified: 晋惠帝, Traditional: 晉惠帝, Pinyin: Jìn Huì Dì). Kaisar Hui memiliki nama asli Sima Zhong (司馬衷) dan nama kehormatan Zhengdu (正度).
Jia Nanfeng adalah putri dari Jia Chong (賈充) dengan istri keduanya, Guo Hai (郭槐, Pinyin: Guō Huái), dan cucu dari Jia Kui (賈逵). Jia Nanfeng memiliki adik perempuan bernama Jia Wu (賈午). Ayah Jia Nanfeng, Jia Chong, adalah politisi pada akhir periode Tiga Negara dan awal Dinasti Jin. Sedangkan kakeknya, Jia Kui, adalah seorang jenderal militer dan politikus yang hidup pada akhir Dinasti Han Timur.
Jia Nanfeng adalah orang yang memprovokasi Pemberontakan Delapan Pangeran (Simplified: 八王之乱, Traditional: 八王之亂, Pinyin: Bā Wáng Zhī Luàn), sering disebut juga Perang Delapan Pangeran atau Pemberontakan Delapan Raja, yang menyebabkan kemunduran bagi Dinasti Jin di Tiongkok utara dan tengah. Antara tahun 291 hingga 300, Jia Nanfeng memerintah Dinasti Jin di belakang layar dengan mendominasi suaminya yang mengalami keterbelakangan mental.
Dengan tubuh yang pendek, kulit kasar dan gelap, Jia Nanfeng tidak cantik sama sekali. Bagaimana Jia Nanfeng dapat menjadi permaisuri?
Pada tahun 271, Jia Chong sangat ingin menghindari tugas untuk memimpin pasukan melawan pemberontak, sehingga Jia Chong memutuskan agar Jia Nanfeng atau Jia Wu menikah dengan Putra Mahkota Sima Zhong (司馬衷). Awalnya Kaisar Wu dari Dinasti Jin (Simplified: 晋武帝, Traditional: 晉武帝, Pinyin: Jìn Wǔ Dì), ayah Sima Zhong, menolak dan lebih memilih putri dari Wei Guan (衛瓘) sebagai pengantin bagi putra mahkota.
Namun, Guo Huai bersahabat dengan Permaisuri Yang Yan (楊艷), yang sangat memuji putri keluarga Jia. Akhirnya, Kaisar Wu setuju, tetapi memilih Jia Wu untuk menikahi Putra Mahkota Sima Zhong. Ketika Jia Wu akan mengenakan pakaian formal untuk diperiksa, bagaimanapun, dia terlalu muda dan terlalu pendek untuk gaun itu, jadi dipilihlah Jia Nanfeng.
Jia Nanfeng dan Sima Zhong menikah pada tahun 272, dan Jia Nanfeng diangkat menjadi putri mahkota. Pada saat itu Jia Nanfeng berusia 14 tahun, dan Sima Zhong berusia 12 tahun.
Jia Nanfeng dengan cepat menjadi terkenal karena sifatnya yang terlalu cemburu. Apabila ada selir Sima Zhong yang hamil, maka dengan tidak ragu-ragu Jia Nanfeng akan membunuhnya. Namun Jia Nanfeng memiliki hubungan yang erat dengan Sima Zhong.
Sima Zhong begitu bodoh sehingga beberapa menteri mengusulkan agar menobatkan putra mahkota baru. Kaisar Wu kemudian memutuskan untuk menguji kecerdasan Sima Zhong. Jia Nanfeng yang memikirkan solusi bagi ujian tersebut sehingga membuat Kaisar Wu terkesan. Akhirnya diputuskan bahwa putra mahkota yang sudah dinobatkan tidak akan diganti.
Dikarenakan sifatnya yang terlalu kejam, Kaisar Wu pernah ingin menggulingkan Jia Nanfeng namun ditentang oleh Permaisuri Yang Zhi (楊芷), sepupu Permaisuri Yang Yan dan merupakan permaisuri kedua Kaisar Wu setelah Permaisuri Yang Yan meninggal.
Jia Nanfeng melahirkan empat putri, yaitu Putri Hedong, Putri Hongnong, Putri Shiping, serta satu putri yang meninggal muda dan diberi nama anumerta Putri Aixian. Namun, Jia Nanfeng tidak memiliki seorang putra. Putra satu-satunya Sima Zhong adalah Sima Yu (司馬遹) yang dilahirkan oleh Selir Xie Jiu (謝玖). Selir Xie Jiu (謝玖) awalnya adalah selir Kaisar Wu tetapi diberikan kepada Putra Mahkota Sima Zhong sesaat sebelum pernikahannya dengan Jia Nanfeng. Seiring berjalannya waktu dan Jia Nanfeng tetap tidak memiliki anak laki-laki, Jia Nanfeng menjadi cemburu pada Selir Xie Jiu dan Pangeran Sima Yu, tetapi tidak berani mengambil tindakan terhadap mereka karena saat itu Kaisar Wu sangat menyukai Pangeran Sima Yu.
Pada tahun 290, Kaisar Wu meninggal dan kemudian Sima Zhong naik takhta sebagai Kaisar Hui dari Dinasti Jin (Simplified: 晋惠帝, Traditional: 晉惠帝, Pinyin: Jìn Huì Dì), sedangkan Jia Nanfeng sebagai permaisuri.
Ayah Janda Permaisuri Yang, Yang Jun (楊駿), pada awalnya menjabat sebagai wali Kaisar Hui. Mengetahui bahwa Permaisuri Jia Nanfeng berbahaya, maka Yang Jun membuat sistem dimana dekrit yang ditandatangani oleh Kaisar Hui harus juga ditandatangani bersama oleh Janda Permaisuri Yang. Hal ini untuk mencegah Permaisuri Jia Nanfeng ikut campur dalam urusan negara. Untuk sementara, pengaruh Jia Nanfeng terbatas pada hal-hal di dalam istana, dan setelah putra tirinya Pangeran Sima Yu diangkat menjadi putra mahkota, Jia Nanfeng sering menghalangi Selir Xie Jiu untuk bertemu dengan putranya.
Namun Permaisuri Jia Nanfeng tidak senang karena hanya miliki kekuasaan terbatas di dalam istana saja. Oleh karena itu Jia Nanfeng bersekongkol dengan Kasim Dong Meng (董猛), Jenderal Meng Guan (孟觀) dan Li Zhao (李肇) untuk melawan pengaruh keluarga Yang. Jia Nanfeng mencoba memasukkan paman kakek Kaisar Hui, Sima Liang (司馬亮), pangeran kekaisaran yang paling dihormati, ke dalam konspirasi, tetapi Sima Liang menolak. Jia Nanfeng juga membujuk saudara Kaisar Hui, Sima Wei (司馬瑋), yang bergelar Pangeran Yin dari Chu (楚隱王), untuk bergabung dengan rencananya. Pada tahun 291, setelah Sima Wei kembali dengan pasukannya ke Luoyang dari pos pertahanannya, sebuah kudeta berlangsung.
Permaisuri Jia Nanfeng, yang mengendalikan suaminya, menyuruh Kaisar Hui mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa Yang Jun telah melakukan kejahatan dan harus dicopot dari jabatannya. Juga memerintahkan Sima Wei dan Sima Yao (司馬繇), yang bergelar Adipati Dong’an, untuk menyerang pasukan Yang dan bertahan melawan serangan balik. Dengan cepat menjadi jelas bahwa Yang dalam masalah.
Janda Permaisuri Yang yang terjebak di dalam istana sendirian kemudian menulis dekrit yang memerintahkan bantuan untuk Yang Jun dan meletakkannya di panah, menembaknya keluar dari istana. Permaisuri Jia Nanfeng kemudian membuat pernyataan berani bahwa Janda Permaisuri Yang melakukan pengkhianatan. Yang Jun dengan cepat dikalahkan, dan klannya dibantai. Janda Permaisuri Yang digulingkan dan dipenjarakan.
Sima Liang dipanggil kembali untuk menjabat sebagai wali, bersama dengan Wei Guan. Setelah itu, Permaisuri Jia Nanfeng menjadi lebih bebas terlibat dalam pengelolaan kekaisaran.
Sima Liang dan Wei Guan berusaha mencoba untuk membuat pemerintahan berada di jalur yang benar, namun Permaisuri Jia Nanfeng terus menerus mencampuri urusan pemerintahan sehari-hari. Mereka juga menjadi khawatir tentang sifat kejam dari Sima Wei dan karena itu mencoba untuk melepaskan Sima Wei dari kekuasaan militernya, tetapi Sima Wei membujuk Permaisuri Jia Nanfeng untuk tetap membiarkan dirinya mempertahankan komando militernya.
Asisten Sima Wei yang bernama Qi Sheng (岐盛) dan Gongsun Hong (公孫宏) setelah itu memberi tahu Permaisuri Jia Nanfeng tuduhan palsu bahwa Sima Liang dan Wei Guan berencana untuk menggulingkan kaisar. Permaisuri Jia Nanfeng yang telah lama membenci Wei Guan karena pada masa pemerintahan Kaisar Wu, Wei Guan pernah menyarankan agar Kaisar Wu mengubah pilihan ahli warisnya, dan juga menginginkan kontrol lebih langsung atas pemerintah, oleh karena itu memutuskan untuk melaksanakan tindakan lebih lanjut.
Pada musim panas tahun 291, Permaisuri Jia Nanfeng menyuruh Kaisar Hui secara pribadi menulis dekrit kepada Sima Wei, yang memerintahkannya untuk memecat Sima Liang dan Wei Guan. Kemudian rumah Sima Liang dan Wei Guan dikepung. Bawahan Sima Liang dan Wei Guan ingin melawan namun Sima Liang dan Wei Guan menolak, sehingga keduanya ditangkap. Karena dekrit tersebut, keduanya terbunuh, Sima Liang dengan pewarisnya Sima Ju (司馬矩) dan Wei Guan dengan sembilan putra dan cucunya.
Qi Sheng kemudian menyarankan kepada Sima Wei untuk mengambil kesempatan membunuh kerabat Permaisuri Jia Nanfeng dan mengambil alih pemerintahan, tetapi Sima Wei ragu-ragu. Pada saat yang sama, Permaisuri Jia Nanfeng menyadari bahwa membunuh Sima Liang dan Wei Guan akan membawa badai politik dan juga menyadari bahwa Sima Wei tidak akan mudah dikendalikan.
Oleh karena itu, Permaisuri Jia Nanfeng secara terbuka menyatakan bahwa Sima Wei telah mengeluarkan dekrit palsu. Hal itu menyebabkan Sima Wei ditinggalkan oleh pasukannya, kemudian Sima Wei ditangkap dan dieksekusi. Sima Liang dan Wei Guan dihormati secara anumerta.
Setelah titik ini, Permaisuri Jia Nanfeng menjelma menjadi kekuatan yang tidak terbantahkan di belakang takhta selama beberapa tahun, dan dari balik layar mengendalikan Kaisar Hui, dengan bantuan rekan-rekannya, Jia Nanfeng membuat hampir sebagian besar keputusan kekaisaran.
Permaisuri Jia Nanfeng sekarang hampir memegang kendali penuh kekaisaran dan memiliki hubungan dekat dengan beberapa pejabat tinggi yang dia percayai, yaitu pejabat yang cakap Zhang Hua (張華), sepupunya Pei Wei (裴頠) dan Jia Mo (賈模), dan keponakannya Jia Mi. Jia Nanfeng juga dekat dengan sepupunya Guo Zhang (郭彰), saudara perempuannya Jia Wu (賈午), dan selir Kaisar Wu, Zhao Chan (趙粲).
Jia Nanfeng tidak memiliki pengendalian diri yang baik, kejam dan sering berubah-ubah pendiriannya, tetapi Zhang Hua, Pei Wei, dan Jia Mo adalah orang-orang jujur yang selalu berusaha menjaga ketertiban pemerintahan.
Jia Nanfeng memiliki kehidupan pribadi yang bejat. Tidak hanya berselingkuh dengan pegawai pengobatan istana, Cheng Ju, Jia Nanfeng juga memilih pria-pria muda ganteng yang dibawa ke istana untuk memuaskan nafsunya. Setelah itu Jia Nanfeng akan memerintahkan pemuda-pemuda malang tersebut dibunuh.
Saat perilaku Jia Nanfeng menjadi semakin tidak terkendali, Zhang Hua, Pei Wei, dan Jia Mo mempertimbangkan untuk memecatnya dan menggantikannya dengan ibu Putra Mahkota Sima Yu, Selir Xie Jiu, tetapi mereka ragu-ragu. dan tidak pernah mengambil tindakan nyata. Setelah Jia Mo meninggal pada tahun 299, semakin sulit untuk mengendalikan tindakan Jia Nanfeng.
Hubungan antara Permaisuri Jia Nanfeng dengan Putra Mahkota Sima Yu selalu tidak akur. Ibu Permaisuri Jia Nanfeng, Guo Huai (郭槐), terus menerus menasehati Permaisuri Jia Nanfeng agar memperlakukan Putra Mahkota Sima Yu dengan baik, dan menganggapnya sebagai putranya sendiri. Guo Huai juga menganjurkan untuk menikahi saudara perempuan Jia Mi dengan Putra Mahkota Sima Yu.
Namun Permaisuri Jia Nanfeng dan Jia Wu menentang hal ini, dan malah menikahi putri pejabat Wang Yan (王衍) dengan Putra Mahkota Sima Yu. Wang Yan memiliki dua anak perempuan, tetapi Permaisuri Jia Nanfeng menyuruh Putra Mahkota Sima Yu menikahi yang kurang cantik dan meminta Jia Mi menikahi yang lebih cantik.
Setelah kematian Guo Huai, hubungan antara Permaisuri Jia Nanfeng dan Putra Mahkota Sima Yu dengan cepat menjadi memburuk.
Pada suatu waktu, Permaisuri Jia Nanfeng berpura-pura hamil dan membawa keponakannya yang bernama Han Weizu (韓慰祖), putra dari Jia Wu dengan suaminya Han Shou (韓壽), sebagai anaknya sendiri, tetapi untuk alasan yang tidak diketahui tidak benar-benar terwujud.
Selanjutnya, Putra Mahkota Sima Yu dan Jia Mi tidak pernah saling menyukai, dan Jia Mi, sebagai akibatnya, juga menyarankan Permaisuri Jia Nanfeng untuk menggulingkan Putra Mahkota Sima Yu.
Pada tahun 299, Permaisuri Jia Nanfeng setuju dan mengambil tindakan. Pada saat Putra Mahkota Sima Yu berada didalam istana untuk membuat petisi resmi agar putranya yang sakit, Sima Bin (司馬彬), diangkat menjadi pangeran, Permaisuri Jia Nanfeng memaksanya untuk minum anggur dalam jumlah besar. Pada saat Putra Mahkota Sima Yu mabuk, Jia Nanfeng menyuruhnya menulis surat pernyataan yang menyatakan bahwa Putra Mahkota Sima Yu berniat untuk membunuh Kaisar Hui, Permaisuri Jia Nanfeng dan mengambil alih sebagai kaisar.
Permaisuri Jia Nanfeng menyerahkan tulisan itu kepada para pejabat dan pada awalnya ingin Putra Mahkota Sima Yu dieksekusi, akan tetapi setelah beberapa penolakan, Jia Nanfeng hanya menggulingkan Putra Mahkota Sima Yu dan diturunkan statusnya menjadi orang biasa. Ibu Putra Mahkota Sima Yu, Selir Xie Jiu, dieksekusi, begitu juga selir favoritnya, Selir Jiang Jun (蔣俊).
Pada tahun 300, dibawah nasihat Sima Lun, Permaisuri Jia Nanfeng memutuskan untuk melenyapkan Sima Yu agar tidak menjadi ancaman dikemudian hari. Jia Nanfeng mengirim pembunuh dan membuat Sima Yu terbunuh.
Rencana Sima Lun sebenarnya adalah ingin Permaisuri Jia Nanfeng membunuh Sima Yu agar dia bisa menggunakan pembunuhan itu sebagai alasan untuk menggulingkan Jia Nanfeng. Sima Lun membawa pasukan ke istana, membunuh Jia Mi, Zhang Hua, Pei Wei, dan rekan-rekan Permaisuri Jia Nanfeng lainnya. Permaisuri Jia Nanfeng digulingkan dan kemudian dipaksa bunuh diri dengan meminum Jin Xie Jiu (金屑酒), anggur dengan serbuk emas.