Ibukota Negara Tidak Pernah Banjir

Spread the love

Pada masa pemerintahan tahun pertama Kaisar Cheng Di (汉成帝) dari Dinasti Han, terjadi hujan selama 40 hari 40 malam. Sehingga menimbulkan kekacauan di Ibukota.

“Banjir…..”

“Lari…..”

“Selamatkan dirimu…..”

“Banjir datang…..”

“Ayo semua lari…..”

Jenderal Wang Feng berkata, “Yang Mulia, silahkan Yang Mulia naik ke perahu. Dan yang lainnya naik ke tembok kota.”

“Tunggu!”, Wakil Komandan Tentara, Jenderal Wang Shang segera memotong.

“Sejak jaman dahulu, tidak pernah Ibukota banjir. Ini pasti hanya gosip. Menyuruh rakyat naik ke tembok kota akan membuat keadaan semakin kacau.”

“Penyelidik!”

“Siap!”

“Selidiki hal ini dengan sejelas-jelasnya!”

“Laksanakan!”

Akhirnya diketahui bahwa berita-berita tersebut adalah gosip yang sengaja dibuat untuk memancing kekacauan di Ibukota.

Tanda Tanya Merah Kotak 16x16 - 1 Apakah makna dari cerita ini?


Spread the love

2 thoughts on “Ibukota Negara Tidak Pernah Banjir

  1. Gosip atau isu makin marak di era sosial media. Kunci untuk menangkalnya adalah masyarakat Indonesia makin melek internet agar dapat menyaring informasi, termasuk mengurangi dampak negatif internet terhadap masyarakat, khususnya anak2 yang kemampuan menyaring informasinya masih kurang

    • Menyelidiki dan Mencari fakta yang sebenarnya jika terjadi kekacauan/isu/rumor dalam hidup, jangan terpancing emosi dan jangan bertindak gegabah, karena keputusan yang diambil bisa jadi adalah umpan dari kekacauan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 − four =