Anak Yang Tidak Memiliki Payung Akan Berusaha Berlari!

Spread the love

Anak Yang Tidak Memiliki Payung Akan Berusaha Berlari!

Pastikan Anak mu Membaca Ini!

Sangat Mendidik dan Mendalam.

Mengandung makna yang sangat dalam. Jika kamu punya anak laki-laki, beritahu dia. Jika tidak, beritahu anak perempuan mu. Tidak ada payung, anak akan berusaha berlari!

Saat sedang kebingungan bagaimana membiayai sekolahnya, ayahnya pun mencari pinjaman kemana-mana. Hingga akhirnya ayahnya mendapatkan pinjaman sebesar 4553 yuan (1 yuan sekitar 2000 rupiah). Ia tahu betul bahwa untuk membayar uang sekolahnya saja sudah harus keluar 4100 yuan. Yang artinya, selama satu semester kedepan, uang dia hanya tersisa 433 yuan!

Dia juga sadar betul, ayahnya sudah berusaha sangat giat, dan tidak bisa memberinya lebih lagi. “Pa, tenanglah, aku masih punya dua tangan dan dua kaki”, ucapnya sambil menghibur ayahnya. Ia pun pergi meninggalkan ayahnya, melewati jalan gunung yang berkelok-kelok itu.

Saat hendak pergi, ia menangis. Dengan sepatu karet setengah barunya, ia berjalan 120 mil di jalan gunung tersebut, lalu mengeluarkan uang 68 yuan untuk menaiki bus mencapai mimpinya, kuliah.

Sesampainya di kampus, uang dia sekarang hanya tersisa 365 yuan.

5 bulan, 365 yuan, bagaimana cara mengaturnya agar dapat melewati satu semester ini?

Anak Yang Tidak Memiliki Payung Akan Berusaha Berlari!

Melihat orang-orang di sana dengan pakaian yang bermerek, serta headset yang tergantung di leher berlalu lalang. Ia pun hanya bisa tersenyum menyapa mereka, namun tidak ada yang tahu, bahwa dalam hatinya sebenarnya sedang menangis.

Sehari hanya makan dua kali, dia membatasi satu porsi makanannya hanya boleh menghabiskan 2 yuan.

Sudah sehemat ini pun, masih tidak bisa membuat dia bertahan hingga semester berakhir.

Dia pun berpikir dengan keras, dengan hati yang keras, ia berlari menuju toko HP, dan membeli sebuah HP bekas seharga 150 yuan. Selain dapat menerima telepon, hp itu hanya memiliki fitur SMS.

Hari kedua kuliah, ada sebuah iklan kecil dengan tulisan tangan terpampang di mading kampus, bertuliskan: “Anda butuh jasa joki? Jika Anda malas membeli makanan, mengisi air atau membayar tagihan telepon, silahkan hubungi saya via telepon, saya akan membantu Anda mengantarkan semua pesanan Anda dalam waktu yang singkat! Jasa dalam sekolah: 1 yuan. Jasa di luar sekolah: 2 yuan.”

Begitu iklan ini ditempel, HP dia hampir tidak berhenti berdering.

Seorang kakak kelas semester ke 7 ini menelepon, “Saya malas, pagi-pagi tidak ingin pergi beli makan. Urusan ini saya serahkan pada mu!”

“Baik! Setiap pagi jam 7 aku akan tepat waktu mengantarkan ke kamar mu.”

Belum selesai mencatat pesanan, telepon berbunyi lagi, “Bisa tolong belikan sendal dan antar ke kamar 504? Nomor 41, yang anti bau.”

Dia adalah anak yang pintar. Belum lama masuk sekolah, dia menemukan hal yang menarik di dalam sekolah. Semakin banyak orang-orang yang malas keluar kamar, dan memilih untuk seharian di kamar, baca buku, main game, bahkan untuk beli makan pun malas, terutama mahasiswa tahun 3 dan 4.

Terlebih lagi dia besar sebagai anak gunung, jalan berlubang dan berliku-liku membuat sepasang kakinya menjadi “lincah dan cepat”.
Naik ke lantai 5 atau 6 adalah hal yang mudah baginya.

Siang itu, ada seorang mahasiswa yang menelponnya untuk memintanya membelikan makanan di luar sekolah, harganya 15 yuan.

Sesaat setelah menutup telepon, ia segera pergi. Tidak sampai 10 menit, pesanan datang. Mahasiswa itu pun memberikan 20 yuan kepadanya.

Dia mengembalikan 3 yuan. Karena harga untuk jasa di luar sekolah adalah 2 yuan, namanya juga berbisnis, yang paling penting adalah mendapatkan kepercayaan orang!

Kemudian, karena keefektifitasan dan kepercayaan inilah, setiap orang yang ingin membeli barang, akan teringat padanya.

Memiliki bisnis seramai ini benar-benar di luar ekspetasinya.

Suatu kali saat selesai kelas, begitu hp dibuka, penuh dengan SMS pesanan yang bermacam-macam. Siang itu, hujan begitu lebat, ada sebuah SMS dari seorang cewek di kampus. Begitu menerima SMS tersebut, ia pun segera menerjang hujan.

Tanpa menunggu lama, ia mengantarkan pesanan cewek tersebut sambil memegang payung. Cewek itu pun sangat terharu, dengan spontan cewek itu memeluknya!

Itu adalah pelukan pertama dari seorang cewek yang di terima! Saat mengucapkan terima kasih, ia tidak bisa menahan air matanya.

Semakin terkenalnya dia, bisnisnya pun semakin besar. Setiap ada pesanan, ia pasti akan memberikan pelayanan tercepat dan terbaik.

Tak terasa satu semester pun berlalu.

Saat liburan musim dingin, ayahnya masih kebingungan untuk mencari pinjaman uang lagi. Ia memberikan 1000 yuan ke tangan ayahnya dan berkata, “Pa, meski kamu tidak memberikan aku kekayaan, tetapi kamu memberikan sepasang kaki yang kuat berlari. Sepasang kaki ini pasti akan mampu berlari hingga akhir kuliah.”

Tahun demi tahun berlalu, dia sekarang tidak berjuang sendiri. Ia mengumpulkan banyak teman-teman dari keluarga yang kurang mampu, dan menyediakan jasa joki untuk satu sekolah. Cakupan dari jasa nya pun semakin luas, dari barang sehari-hari hingga peralatan elektronik.

Dalam satu semester ini, dia tidak hanya membeli laptop, di internet ia membuka sebuah grup besar untuk pelanggannya, ia juga di panggil oleh salah satu toko besar untuk menjadi distributor utama di sekolahnya.

Berlari, berlari dan tidak berhenti berlari.

Jalannya kian sukses.

Ia berkata, kuliah 4 tahun, ia tidak hanya ingin mendapatkan gelar saja, namun juga ingin mengumpulkan “sekarung emas”.

Ia memberikan nilai pada “sekarung emas”nya, sebesar 500 ribu yuan. Untuk menjadi modal usahanya kelak.

Ia bernama He Jia Nan. Meski sudah menjadi distributor utama, namun dia tetaplah dia, yang masik sederhana, rajin, membantu mengisikan air dan menerima 1 yuan sebagai biaya jasa, ia adalah seorang lelaki yang berlari seperti angin.

Bagaimana dengan kamu?

Akankah kamu terus mengeluh kepada orang tua mu?


Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eighteen − fifteen =